Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan mengerahkan 776 petugas kesehatan yang terdiri dari 304 orang Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) dan 472 orang Tenaga Kesehatan Haji (TKH) untuk menunjang pelaksanaan ibadah haji.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Budi Sylvana, MARS, mengatakan, petugas kesehatan yang terlibat pada ibadah haji tahun ini memang mengalami penurunan jumlah, namun dari komposisi jenis tenaga kesehatan ada penambahan.
Hal tersebut sesuai dengan kebijakan dari Arab Saudi terkait jumlah kuota dan juga kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
“Untuk petugas kesehatan bervariasi, dari quantity ada pengurangan jumlah, namun dari sisi komposisi ada penambahan, saat ini 12 jenis spesialisasi yang kita turunkan, kata Budi dalam suara tertulis dikutip laman Kemkes, Jumat (3/6/2022).
1. Sebanyak 12 tenaga dokter spesialis disiapkan
Budi merinci 12 tenaga dokter spesialis yang terlibat pada musim haji tahun ini terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis bedah orthopedi.
Kemudian ada juga dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis kedokteran jiwa, dokter spesialis anastesi, dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis emergensi medis, dokter spesialis kedokteran penerbangan dan dokter spesialis mikrobiologi klinik.
“Dokter spesialis mikrobiologi klinik akan kita minta tolong untuk pencegahan dan pengendalian infeksi selama musim haji khususnya di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) karena kita tahu, haji tahun ini masih dalam musim pandemik, segala bentuk antisipasi harus kita lakukan, kata Budi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Kemenkes buka 296 titik layanan kesehatan
Budi menambahkan, Kemenkes telah menyiapkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Mekah, Madinah dan Jeddah. Selain itu, juga membuka 296 titik layanan kesehatan selama operasional pelaksanaan haji di Arab Saudi
Ada 173 jenis obat-obatan dan 45 macam perbekalan kesehatan yang total seluruhnya mencapai 18 ton telah disiapkan, saat ini sedang proses clearence di bea cukai Jeddah, imbuhnya.
3. Belum ada laporan jemaah gunakan kursi roda
Budi mengatakan seluruh jemaah haji Indonesia juga akan mendapatkan paket tas yang berisi masker kain, masker medis, oralit, cairan semprot wajah, plester, tisu basah, hand sanitizer, kantong kencing, yang merupakan perlengkapan pendukung selama melaksanakan ibadah di tanah suci.
Meski sampai saat ini Kemenkes belum menerima laporan terkait jemaah haji yang menggunakan kursi roda, ll Kemenkes memastikan telah mempersiapkan fasilitas kursi roda bagi calon haji yang membutuhkan.
“Kita akan siapkan bagi jamaah yang membutuhkan kursi roda, jadi tidak usah khawatir bagi jemaah pemerintah akan siapkan kursi roda, ucap Budi.
Baca Juga: 393 Jemaah Kloter Pertama DKI Masuk Asrama Haji, Siap Terbang ke Saudi