IDXChannel – Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level psikologis 7.200, ada tiga saham yang melonjak lebih dari 25 persen pada penutupan sesi I, Jumat (3/6/2022). Salah satu di antara nama tersebut ada pendatang baru di bursa.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,88% ke posisi 7.211,49 hingga penutupan sesi pertama hari ini. Nilai transaksi di bursa mencapai Rp11,11 triliun dengan volume mencapai 20,43 miliar saham.

Dengan ini, IHSG berhasil naik 4,76% selama sepekan, masih minus 0,06% dalam sebulan. Sementara, sepanjang 2022 (ytd), IHSG sudah melonjak 9,57%.

Seiring dengan penguatan IHSG hingga siang ini, ada 3 nama yang melompat jauh melampaui indeks saham acuan nasional tersebut.

Ketiganya adalah saham emiten kontraktor swasta PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU), emiten properti PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE), dan emiten perikanan PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA).

Nama pertama, saham PTDU melonjak 28,36% ke Rp172/saham. Saham ini memang sedang dalam tren menaik (uptrend) dalam sepekan belakangan. Ini terlihat dari kinerja saham PTDU selama sepekan yang meroket 212,73%.

Namun, apabila melihat lebih jauh, Saham PTDU sebenarnya masih di fase penurunan (downtrend). Pada 25 Juni 2021 saham ini sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di Rp3.920/saham.

Kemudian, hanya dalam kurun waktu sekitar 2 bulan, harga saham ini anjlok hingga ke Rp426/saham pada 20 Agustus 2021. Setelah itu, harga saham PTDU terus melandai hingga sempat di level gocap atau RP50an per saham pada pertengahan Mei 2022.

Kabar teranyar, Djasa Ubersakti baru saja melaporkan kinerja keuangan per kuartal I 2022 pada 30 Mei 2022. Pendapatan bersih PTDU melesat 773% secara tahunan (yoy) menjadi Rp49,26 miliar.

Dari sisi bottom line, rugi bersih perusahaan terpangkas dari Rp7,26 miliar pada kuartal I 2021 menjadi rugi bersih sebesar Rp4,31 miliar pada periode yang sama tahun ini.

Kemudian, saham TRUE yang melompat 27,16% seiring melesatnya volume perdagangan mencapai 289,84 juta dan nilai transaksi Rp28,28 miliar.

Mirip dengan saham PTDU, saham ini juga berada dalam fase downtrend. Usai menembus Rp920/saham pada 30 Juli 2021, saham ini terus bergerak melandai.

Terakhir, saham ASHA masih melanjutkan ‘bulan madunya’ dengan kembali menembus batas auto rejection atas (ARA) untuk kali kelima beruntun sejak pertama manggung pada 27 Mei 2022. Siang ini, harga saham ASHA melejit 25,00% ke Rp380/saham.

Praktis, sejak penawaran saham perdana (IPO) di harga Rp100/saham, harga saham ASHA sudah terbang 280%.

Merujuk pada prospektus yang diterbitkan di laman e-ipo, ASHA bergerak dalam bisnis perikanan, pengolahan ikan, pertambakan, galangan kapal, hasil ikan laut, serta memperdagangkan hasil tersebut khususnya untuk komoditas ekspor.

Produk bahan baku perikanan ASHA berasal dari hasil tangkapan kapal sendiri dan juga pembelian dari supplier atau pihak ketiga.

Pada IPO lalu, ASHA menawarkan sebanyak-banyaknya 1,25 miliar saham baru atau 25% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga penawaran Rp100/saham.

Dengan harga penawaran tersebut, ASHA mengantongi dana sebesar Rp125 miliar. (ADF)