Data itu termuat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Haryadi. Dia melaporkan LHKPN untuk periode 2020 pada 31 Maret 2021.
Unit kerja pimpinan tertinggi, pada lembaga Pemerintah Kota Yogyakarta, tulis laman elhkpn.kpk.go.id dikutip pada Jumat, 3 Juni 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tanah dan bangunan Haryadi tercatat senilai Rp6.327.000.000. Dia memiliki sejumlah tanah dan bangunan di Bantul, Sleman, serta Yogyakarta.
Baca: Eks Walkot Yogyakarta Diduga Terlibat Suap Penerbitan Izin Pembangunan Apartemen
Haryadi juga memiliki sejumlah kendaraan dengan nilai total Rp399.600.000. Kendaraan itu terdiri atas empat motor Piaggio tahun 2011, 2014, dan 2015 dengan nilai Rp4 juta hingga Rp7,5 juta per unit.
Lalu, motor Honda CB tahun 2011 senilai Rp25 juta; motor Honda PCX tahun 2017 senilai Rp21,5 juta; motor Yamaha N-Max tahun 2017 senilai Rp16,5 juta; dan motor Honda Forza tahun 2018 senilai Rp24,5 juta.
Haryadi juga memiliki satu unit mobil Toyota Alphard Minibus tahun 2012 senilai Rp200 juta. Kemudian, mobil Ford Fiesta tahun 2015 senilai Rp87,5 juta.
Dia tercatat memiliki harta bergerak lainnya sejumlah Rp4.817.050.000, kas dan setara kas senilai Rp185.000.000, dan harta lainnya sejumlah Rp5.750.000. Selain itu, Haryadi juga memiliki utang Rp1.183.200.000.
Haryadi terjaring OTT terkait kasus suap. Rasuah itu terkait penerbitan izin pembangunan apartemen di Yogyakarta.
Tangkap tangan oleh tim KPK ini diduga terkait tindak pidana korupsi berupa suap perijinan pendirian bangunan apartemen di wilayah Yogyakarta, kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis.
Sembilan orang termasuk Haryadi ditangkap untuk dikonfirmasi mengenai temuan KPK dari OTT tersebut. Lembaga Antikorupsi menyita sejumlah dokumen dan uang.
KPK belum bisa memerinci lebih lanjut kronologi perkara dalam kasus ini. Seluruh temuan KPK baru dibeberkan dalam konferensi pers.
(ADN)
