PIKIRAN RAKYAT - Triliunan aset tanah dan bangunan milik Pemerintah Kabupaten Majalengka terbengkalai. Meskipun diberdayakan hasilnya tidak maksimal karena berbagai persoalan.

Hal tersebut disampaikan Bupati Majalengka Karna Sobahi usai melaksanakan rapat koordinasi Penanganan dan Pemberdayaan Penyelesaian Aset milik pemda di gedung Yudha Karya Abdi Negera bersama camat dan kepala OPD, Kamis, 2 Juni 2022.

“Banyak aset yang telah dibangun pemerintah dengan APBD tidak termanfaatkan dengan baik, banyak spot untuk PKL dan pariwisata yang dibangun miliaran rupiah juga belum diisi, ungkap Bupati.

Aset tanah yang telah dibeli dengan dana ratusan miliaran dan kini tidak dimanfaatkan seperti lahan tanah yang berlokasi di Desa Baribis, Kecamatan Cigasong luasnya puluhan hektare.

Baca Juga: Huru-hara di Laut Natuna Utara, China Bantah Tuduhan Tak Berdasar Filipina soal Larangan Pencarian Ikan

Selain itu juga ada lahan yang semula diperuntukan TPA di Kecamatan Kasokandel, pasar lawas yang ada di ruas jalan raya Abdul Halim juga nampak kumuh, padahal itu berada di Pusat Kota Majalengka.

Spot-spot yang diperuntukan pemindahan kaki lima seperti halnya di bekas Mapolres dan Alun-alun kota Majalengka yang dibangun dengan anggaran miliaran kini belum terisi.

Contoh lain terminal Cipaku kini tidak dimanfaatkan secara maksimal, dulu terminal di sana bisa ramai namun kini kumuh. Kios-kios yang bersebelahan dengan terminal masa Hak Guna Bangunannya juga telah habis dan kini perlu penataan dengan baik.

Empat psar milik pemda seperti Pasar Prapatan, Kadipaten, Jatitujuh serta Aset Pasar Sindangkasih juga belum dikelola secara maskimal apalagi Pasar Sindangkasih HGB telah habis sejak beberapa tahun yang lalu.