Secara ilmiah, fenomena ini disebut dengan transient luminous event (TLE). “(TLE) merupakan dari hasil gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh sambaran petir yang memberinya warna oranye merah, ujar presenter Metro TV Jason Sambouw dalam tayangan Newsline di Metro TV, Kamis, 2 Juni 2022.
Petir ini hanya terjadi dalam beberapa milidetik. Sama seperti aurora, petir TLE juga merupakan partikel atmosfer yang tereksitasi untuk memancarkan cahaya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meskipun sama-sama memancarkan cahaya, petir TLE dan aurora memiliki perbedaan dari segi proses pembentukannya. Aurora disebabkan oleh angin matahari yang menyebabkan badai matahari.
Timbulnya aurora berdampak pada magnetosfer, lapisan magnet yang menyelubungi bumi. Pergerakan partikel yang berkecepatan tinggi untuk ionisasi dan transisi merupakan sumber cahaya dari aurora. (Hana Nushratu)
(SUR)