DPP Partai NasDem menggelar silaturahmi nasional (Silatnas). Acara tersebut digelar untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.

Acara Silatnas digelar di Kantor DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2022). Silatnas tersebut mengusung tema 'Kita Pancasila: Pancasila Menjawab Tantangan Zaman'.

Acara ini dihadiri Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika sekaligus Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate dan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.

Kita bersyukur kita memiliki alat pemersatu yang disebut Pancasila. Maka kekuatan dari pada sila pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima ini, inilah seharusnya yang menjadi dasar-dasar pemikiran kita dalam kehidupan keseharian kita tidak hanya terbentuk pada sebuah dialektika, romantika dan retorika yang menjadi one way of life apa yang dikatakan oleh Bung Karno sebagai satu bangsa begitu confident-nya kita sebagai suatu bangsa memiliki ideologi Pancasila, kata Surya Paloh dalam sambutannya.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang kaya. Dia menyebut Indonesia memiliki potensi alam, laut, dan mineral yang dapat dibanggakan.

Kita akan kehilangan nanti Indonesia yang kita banggakan hari ini. Indonesia yang memang diberikan oleh Sang Maha Pencipta sebagai suatu negara dan bangsa yang memiliki tingkat daya efektivitasnya amat sangat luar biasa, lihatlah dari posisinya yang strategis secara geografis, potensi kekayaan alamnya, lautannya, riset mineralnya, kemampuan kita dalam berbagai hal termasuk posisi demografis yang kita miliki dengan jumlah penduduk kita yang saat ini sebagai jumlah penduduk dari negara nomor 4 yang terbesar di permukaan bumi ini, katanya.

Meski begitu, katanya, kekayaan tersebut jarang disadari dan disyukuri. Dia menyebut itu merupakan salah satu ancaman yang dapat merusak bangsa.

Ini semuanya adalah merupakan potensi kekuatan yang kita miliki sebagai satu bangsa. Berapa ribu pulau yang kita miliki keindahan alamnya, kontur tanah yang subur hujan dan panasnya ada sepanjang tahun? Apa yang tidak kita miliki? Tetapi kenapa kita kurang mensyukuri ini? katanya.

Ancaman yang tidak kalah pentingnya adalah tawaran-tawaran baru, pikiran-pikiran baru yang menyatakan aliran pemikiran itu jauh lebih berarti jauh lebih bermanfaat, bahkan bisa dia yakini, dipastikan untuk mempersuasi masyarakat bukan hanya di dunia tapi hari penantian, hari akhirat nanti dipastikan terjamin dengan aliran-aliran pemikiran seperti itu. Apakah itu bukan permasalahan yang besar bagi bangsa menurut pemahaman saya ini tidak hanya permasalahan tapi ancaman bagi kelanjutan kehidupan kebangsaan kita, sambungnya.

Dia mengajak masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tugas kita untuk merawat, menjaganya, tugas kita untuk mencamkan ini membawa ini, yang ada pada diri kita bukan hanya sekadar retorika bukan hanya sekedar aksesoris Pancasila dalam semangat dan statement-statement, tapi menjadi suatu semangat pikiran tindakan yang mampu kita wujudkan dalam keseharian, tuturnya.