Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin mRNA China dilaporkan menghasilkan antibodi yang lebih kuat untuk melawan omicron. Bahkan hasilnya lebih baik dibandingkan dengan pemberian vaksin Sinovac.

Vaksin mRNA ini dikembangkan oleh Walvax Biotechnology. Peneliti sudah melakukan uji klinis pada vaksin tersebut dan uji coba itu dilakukan untuk vaksin sebagai dosis booster.

Penelitian dilakukan pada 300 orang dan telah mendapatkan dua dosis vaksin Sinovac dan Sinopharm pada enam bulan sebelumnya. Hasilnya tingkat antibodi penetral pada ARCoV Walvax untuk omicron naik 4,4 kali lipat daripada yang diberikan dosis ketiga menggunakan Sinovac, dikutip dari Reuters, Kamis (2/6/2022).

ARCoV adalah kandidat mRNA China paling canggih untuk kemajuan uji klinis. Namun percobaan besar yang dimulai tahun lalu belum menghasilkan data kemanjuran tentang seberapa baik hal itu bisa mengurangi risiko penyakit atau kematian.

Uji coba untuk booster dengan vaksin itu tidak mengujinya secara pararel dengan vaksin lain, yang dilaporkan memberikan respon antibodi lebih kuat dibandingkan penggunaan Sinovac atau Sinopharm.

Walvax diketahui mengerjakan beberapa vaksin mRNA. Untuk ARCoV, mereka bekerja sama dengan Suzhou Abogen Bioscience dan Akademi Ilmu Kedokteran Militer.

Sementara itu Walvax bermitra dengan startup berbasis di Shanghai, RNACure untuk mengerjakan kandidat mRNA yang terpisah.

Sementara itu, baik Sinopharm dan Sinovac juga melakukan uji coba pemberian booster. Namun ini spesifik digunakan untuk melawan varian omicron.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Sinovac Bicara Cuan Triliunan Rupiah dari Vaksin Covid-19

(npb/roy)