Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Sudewo. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi V DPR RI Sudewo meminta pemerintah tidak tinggal diam dan melakukan langkah konkret guna mencegah kecelakaan lalu lintas yang hampir terjadi dalam satu semester tahun 2022.

“Pokok persoalan kecelakaan lalu lintas harus diketahui dan dicarikan solusi yang tepat. Menurut hemat saya penyelesaiannya harus detail, komprehensif dan semua stakeholder terkait saling sinergis, kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (2/6).

Menurut dia, dalam satu semester di tahun 2022 ini saja, banyak kecelakaan yang kerap terjadi. Paling anyar, kecelakaan tronton di perempatan Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur. Kemudian, kecelakaan bus pariwisata di Jalan Tol Mojokerto-Surabaya.

Lalu kecelakaan truk di Jalan Lingkar Alas Roban, Kabupaten Batang dan pada 31 Mei 2022 lalu terjadi di Jl. Ir. Sutami, Way Laga, Sukabumi di Lampung.

Politikus Gerindra ini menerangkan, penyebab terjadinya kecelakaan diantaranya pengemudi yang lelah atau capek, pengemudi yang kurang kompeten. Selain itu, masalah ketidaklayakan kendaraan, masalah teknis kendaraan, masalah rambu-rambu keselamatan jalan dan masalah geometri jalan serta standar upah pengemudi.

“Intinya semua faktor penyebab terjadinya kecelakaan harus di teliti secara detail, tegas Sudewo.

Oleh karena itu, Legislator Dapil Jawa Tengah III ini meminta pemerintah meningkatkan kapasitas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang saat ini menjadi satu satunya institusi yang melakukan penelitian kecelakaan transportasi.

Dia berharap KNKT juga dapat didorong untuk menjadi leader dalam mengurai faktor-faktor yang menjadi penyebab kecelakaan serta meningkatnya fatalitas.

“Investigator KNKT dipilih secara khusus dari berbagai disiplin ilmu dan kompetensi, mewakili unsur praktisi, akademisi dan birokrasi, sehingga dalam bekerja mengedepankan profesionalitas dan independensi, kata Sudewo.

Dia mengingatkan, masing - masing institusi yang bertanggung jawab di sektor transportasi jangan berjalan sendiri-sendiri, harus bersinergi dan berbasis pada temuan-temuan hasil investigasi.

“Sehingga mitigasi dan program yang disusun dapat efektif dan efisien untuk menurunkan angka kecelakaan maupun fatalitas. Pemerintah harus memastikan agar setiap rekomendasi yang dikeluarkan KNKT dijalankan oleh setiap pemangku kepentingan dengan baik dan benar, demikian Sudewo.