BPS: Inflasi Mei 2022 Sebesar 0.40 Persen

  • 02 Juni 2022 14:31:54
  • Views: 9

KBRN, Jakarta:  Badan Pusat Statistik  (BPS) mencatat, laju inflasi bulan Mei 2022 sebesar 0.40 persen. Secara bulanan, inflasi bulan Mei menurun dibandingkan inflasi bulan April lalu, yang tercatat sebesar 0.95 persen. 

Meski demikian, dari laporan BPS terlihat trend kenaikan harga, khususnya tarif angkutan udara dan sejumlah bahan pangan. Baik yang disebabkan oleh faktor musiman, maupun yang disebabkan kenaikan harga komoditas di pasar global.

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota di Indonesia, laju inflasi bulan Mei 2022 sebesar 0.40 persen. Beberapa komoditas penyumbang inflasi di bulan Mei adalah tarif angkutan udara, harga telur ayam ras,  ikan segar dan bawang merah, kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).

Dengan demikian, inflasi tahun kalender (Januari-Mei 2022) mencapai 2.56 persen, dan inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 3.55 persen.  

“Jika dilihat  inflasi tahunan sebesar 3.55 persen merupakan inflasi tertinggi sejak bulan Desember 2017 dimana pada saat itu inflasinya 3.61 persen, ungkap Margo.

Margo mengungkapkan, dari 90 kota, 87 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di kota Tanjung Pandan (2.24 persen). Sementara, inflasi terendah ada di kota Tangerang dan Gunung Sitoli (0.05 persen).

Berdasarkan komponen inflasi, komponen harga bergejolak memberikan kontribusi inflasi tertinggi (0.16 persen) yang disebabkan oleh kenaikan harga telur ayam ras, bawang merah, dan daging sapi. 

Komponen inti memberikan kontribusi inflasi sebesar 0.15 persen yang disebakan kenaikan harga ikan segar, harga nasi serta lauk pauk, dan harga roti manis. 

Sedangkan komponen harga diatur pemerintah, memberikan kontribusi inflasi 0.16 persen yang disebabkan kenaikan tarif angkutan udara.

“Trend kenaikan inflasi dari komponen harga yang diatur pemerintah tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang memberi izin maskapai penerbangan untuk melakukan penyesuaian biaya produksi angkutan penumpang dalam negeri, tingginya permintaan untuk angkutan lebaran,  serta  adanya kenaikan harga BBM jenis Pertamax, jelas Margo.

Selain itu, Margo juga menjelaskan sejumlah pemicu harga pangan yang meningkat di bulan Mei kemarin yang perlu diwaspadai pada bulan-bulan selanjutnya. 

seperti kenaikan harga telur ayam ras yang disebabkan oleh naiknya harga pakan ternak, sementara permintaan telur ayam di berbagai kota meningkat.

“Kenaikan harga ikan segar disebabkan oleh cuaca buruk di berbagai perairan di Indonesai sehingga nelayan banyak yang tidak melaut. Sedangkan kenaikan harga bawang merah disebabkan karena minimnya pasokan karena belum pulihnya distribusi  pasca idul fitri, pungkas Margo.


https://rri.co.id/ekonomi/1477041/bps-inflasi-mei-2022-sebesar-0-40-persen?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign

Sumber: https://rri.co.id/ekonomi/1477041/bps-inflasi-mei-2022-sebesar-0-40-persen?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign
Tokoh



Graph

Extracted

persons Margo Yuwono,
companies ADA,
ministries BPS,
products daging, ikan segar, nasi, Telur ayam,
nations Indonesia,
places BANTEN, DKI Jakarta,
cities Gunung, Tangerang,
animals Ayam, Sapi,
plants Bawang merah,
musicclubs APRIL,