49 Unit Kerja Kemenkumham Wilayah Sumut Berpredikat WBK-WBBM

  • 02 Juni 2022 14:10:03
  • Views: 14

Tobasa: Sebanyak 49 satuan kerja (satker) Kementerian Hukum dan HAM wilayah Sumatra Utara masuk dalam zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Tiga lainnya sudah masuk tahap WBK dan WBBM.
 
Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu menegaskan, jangan terlalu rumit memahami reformasi birokrasi. Menurutnya implementasinya tidak sulit hanya tinggal keseriusan stake holder di jajaran Kemenkumham khususnya di Sumatra Utara dalam melaksanakan dengan baik. 
 
dari 52 Satker di Sumut tinggal tiga Satker masuk tahap WBK/WBBM. Kondisi ini merupakan provinsi kategori paling lemah, kata Bane saat kunjungan kerja dalam rangka monitoring evaluasi (Monev) di Rutan Kelas IIB Balige dan Lapas Keas IIB Siborongborong, Rabu, 1 Juni 2022. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Menurut alumni Universitas Indonesia ini, dalam mendapatkan WBK/WBBM jangan ada pergunjingan hal negatif di publik, karena itu satu point penilaian dari tim. Kemudian pungli adalah hal yang paling sensitif ketika  mengajukan WBK/WBBM. Kalau masih melakukan pungli, jangan harap itu dapat. 
 
Kita berharap Rutan Balige bisa menjadi salah satu Satker yang bisa menyumbang predikat WBK. Sebenarnya, menurut saya sederhana mendapatkan itu, tinggal belajar kepada Satker dan UPT yang sudah pernah mendapatkan. Apalagi sampai mendapatkan WBBM. Tinggal diamati, ditiru, modifikasi sedikit, maka akan ketemulah formulanya, bebernya. 
 
Baca: Menkumham: Pancasila Perekat Keberagaman Indonesia
 
Oleh karena itu Bane menegaskan cukup membingungkan kenapa Satker di banyak provinsi tidak mampu mendapatkan predikat itu. Apalagi formulanya baku. Tinggal menjalankan kriteria yang diinginkan, maka akan tercapai. 
 
Reformasi birokrasi betul-betul terjadi ketika masyarakat yang menjadi penikmat layanan dari Satker mengatakan bahwa benar terjadi pelayanan yang baik, transparan dan tanpa pungli. 
 
Bukan kita yang ngomong. Kalau kita yang ngomong sama saja kita berkaca. Tidak ada orang yang bilang dirinya jelek. Sama saja dengan orangtua, tidak ada yang menyatakan anaknya jahat. Pasti katanya, anakku ganteng, anakku cantik, anakku baik. Tapi di mata orang belum tentu. Ya reformasi birokrasi semuda itu dipahami dan dicerna. Yang sulit memang adalah melakukannya, pungkasnya. 
 
Lebih lanjut Founder BAGAK ini menegaskan bahwa kalau ada sebuah miss informasi yang terjadi di Satker harus segera diluruskan. Ketika satu kali 24 jam tidak dikoreksi dan diluruskan, maka itu menjadi sebuah kebenaran. Kebohongan yang terus menerus didengungkan akan menjadi kebenaran. 
 
Agar kebohongan-kebohongan itu tidak berlanjut menjadi kebenaran dan seolah olah menjadi hal kebenaran persepsi publik, maka segeralah selesaikan kesalahan-kesalahan itu, katanya. 
 
Bane Raja Manalu, mengimbau agar pegawai juga harus sering menceritakan tentang Kemenkumham  lewat sosial media. Artinya, inilah saatnya pegawai sebagai keluarga besar Kemenkumham bercerita tentang hal baik Kemenkumham, khususnya UPT tempatnya bekerja. 
 
Sering kali kita reaktif terhadap sesuatu, tapi tidak pernah ada upaya menguasai sebuah ruang sebelum kita dikuasai. Menguasai ruang publik itu lewat cerita-cerita positif, inspiratif itu bisa dilakukan setiap hari. Gunakan medsos kalian untuk menceritakan Kemenkumham yang baik dengan program kerjanya. Jadilah duta-duta yang baik untuk Kemenkumham, pungkasnya.
 

(ALB)


https://www.medcom.id/nasional/daerah/PNg79JRN-49-unit-kerja-kemenkumham-wilayah-sumut-berpredikat-wbk-wbbm

Sumber: https://www.medcom.id/nasional/daerah/PNg79JRN-49-unit-kerja-kemenkumham-wilayah-sumut-berpredikat-wbk-wbbm
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA,
ministries Kemenkum HAM,
organizations PERSEPSI,
institutions Universitas Indonesia,
products Pancasila,
nations Indonesia,
places Sumatera Utara,
cases HAM, korupsi,