Menerka Arti di Balik Prabowo dan Surya Paloh Akrab Berangkulan

  • 02 Juni 2022 08:54:30
  • Views: 13

Jakarta -

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh terlihat akrab dengan saling merangkul. Apa arti di balik silaturahmi dan saling rangkul ini?

Pakar politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menjelaskan Prabowo Subianto dan Surya Paloh memang memiliki kedekatan sejak lama. Dia menyebut keduanya bahkan sempat sama-sama menjadi kader Golkar.

Surya Paloh dan Prabowo memang memiliki kedekatan tersendiri, karena keduanya dulu pernah menjadi kader Golkar hingga keduanya keluar dengan membentuk partai masing-masing, kata Umam saat dihubungi, Rabu (1/6/2022).

Dia juga memastikan pertemuan keduanya bukan hanya sebatas silaturahmi melainkan koalisi menuju Pemilu 2024. Meski begitu, dia menilai kecil kemungkinan Gerindra dan NasDem akan berkoalisi lantaran Prabowo dan Surya Paloh memiliki cara pandang yang berbeda.

Pertemuan kedua hari ini jelas bukan pertemuan seremonial. Besar kemungkinan terkait penjajakan koalisi menuju 2024. Namun saya menilai, potensi koalisi NasDem dan Gerindra relatif kecil. Kedua pemimpin partai itu memiliki cara pandang dan model pendekatan yang jauh berbeda, ucapnya.

Dia menjelaskan perbedaan pandangan ini kerap terjadi pada beberapa momen, salah satunya pada Pilpres 2019. Selain itu, kata dia, Prabowo dan Surya Paloh juga sempat berbeda pandangan saat Prabowo memutuskan masuk ke pemerintahan Jokowi. Meski begitu dia menekankan di dalam politik segala kemungkinan selalu ada.

Ingat, salah satu pihak yang terus mengingatkan bahaya eksploitasi politik identitas di Pilpres 2019, selain mantan Presiden SBY waktu itu, adalah Surya Paloh. Demikian pula ketika Prabowo mengajukan proposal masuk di pemerintahan Jokowi jilid 2 pasca kekalahannya di Pilpres 2019, salah satu yang merasa keberatan adalah Paloh. Jadi, cairnya suasana silaturahmi Paloh-Prabowo hari ini, sejatinya diletakkan di atas visi politik kebangsaan yang berbeda secara fundamental. Namun, dalam politik, selalu ada kemungkinan, jelasnya.

Meski begitu, Umam kembali menilai kemungkinan itu tetap kecil terjadi. Pasalnya, kata dia, Surya Paloh memiliki sikap ingin menjadi king maker untuk 2024 yang tidak mau dikunci oleh partai lain terkait pencapresan.

Kemungkinan itu semakin kecil, tatkala ekspektasi keduanya sangat berbeda. Paloh salah satu Ketum partai politik yang sejak awal ia ingin menjadi King Maker, sehingga ia tidak mau langkahnya dikunci oleh pihak-pihak yang ingin mencapreskan diri mereka masing-masing, ujar dia.

Itulah mengapa, NasDem sejak awal menolak ikut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dipimpin Golkar, yang sejak awal ingin mengunci langkah partner koalisinya demi pencapresan Airlangga Hartarto. Dalam konteks pertemuan Paloh-Prabowo, saya juga berkeyakinan Paloh menolak dikunci langkahnya demi pencapresan Prabowo, lanjutnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Kriteria Capres Versi Prabowo: Setia pada Pancasila, Tak Harus Dirinya':

[Gambas:Video 20detik]


https://news.detik.com/berita/d-6106107/menerka-arti-di-balik-prabowo-dan-surya-paloh-akrab-berangkulan

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6106107/menerka-arti-di-balik-prabowo-dan-surya-paloh-akrab-berangkulan
Tokoh













Graph