KPK Diketawain Gus Mus

  • 02 Juni 2022 07:02:38
  • Views: 7

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) punya kebijakan baru, yakni mengeluarkan rompi anti korupsi. Meskipun tujuannya mencegah korupsi, namun rompi warna biru itu, malah jadi bahan ledekan warga dunia maya. Bahkan, ulama khawarismatik, Kiai Mustofa Bisri alias Gus Mus sampai tertawa.

Rompi biru anti-korupsi pertama dikenalkan ke masyarakat saat KPK memberikan pembekalan anti korupsi kepada petinggi dan karyawan PT PLN, Selasa (31/5). Usai pembekalan, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron kemudian memberikan rompi biru yang bermakna anti korupsi kepada jajaran direksi PLN.

“Kalau ada rilis tersangka pakai rompi oranye kan menakutkan. Makanya lebih baik kita pakai rompi penangkal rompi oranye tersebut (biru). Itu yang penting, kata Ghufron, Selasa (31/5).

Berita Terkait : Pak Hakim, KPK Minta Putusan Banding Tuh...

Menurut Ghufron, rompi ini seperti jas hujan yang bisa membuat pakaian si pemakai jas hujan itu tetap kering tanpa terkena hujan. Juga diharapkan si pemakai rompi biru tidak memakai rompi oranye KPK.

“Mudah-mudahan ini seperti jas hujan. Jas hujan dari penangkalnya rompi oranye, ujarnya.

Namun, rompi biru anti korupsi yang dikeluarkan KPK itu malah menuai kritik. Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman meminta KPK menghentikan gimik.

Berita Terkait : Puan Apresiasi Wajah Baru Kawasan Gunung Kemukus

“Saya minta kepada KPK tolong hentikan gimik, hentikan narasi, hentikan yang sifatnya, bahkan di level saya, itu ngeles, ujar Boyamin.

Boyamin justru menyinggung buronan KPK, Harun Masiku yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Dia berharap KPK cepat menemukan Harun Masiku. “Lebih baik fokus cari Harun Masiku bukan ngeles terus, sarannya.

Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo menyebut ritme kerja KPK dalam pemberantasan korupsi mengikuti ritme dan kehendak politik yang berkuasa hari ini. Apalagi, terang Adnan, KPK secara keseluruhan telah menjadi bagian dari pemerintah.

Berita Terkait : Nikahi Kucing Biar Tak Diusir

“Pemetaan KPK di PLN terkait risiko korupsi itu jauh lebih penting untuk dilakukan, dan upaya-upaya konkret untuk memperbaikinya juga sesuatu yang lebih urgent. Apalagi PLN adalah BUMN besar yang beberapa kali diterpa isu korupsi, lanjutnya.

Di dunia maya, rompi biru anti korupsi ini juga menjadi sorotan masyarakat. Berbagai tokoh bahkan mengomentari rompi anti korupsi ini dengan candaan. Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan di akun Twitter @nazaqistsha membuat kalimat satire terkait rompi anti korupsi itu.
 Selanjutnya 


https://rm.id/baca-berita/nasional/126702/rompi-anti-korupsi-kini-biru-kpk-diketawain-gus-mus
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/126702/rompi-anti-korupsi-kini-biru-kpk-diketawain-gus-mus
Tokoh













Graph

Extracted

persons Adnan Topan Husodo, Boyamin Saiman, Harun Masiku, KH Ahmad Mustofa Bisri, Novel Baswedan, Nurul Ghufron,
companies ADA, Twitter,
ministries KPK,
bumns PLN,
ngos ICW, MAKI,
topics direksi PLN,
cities Gunung,
cases korupsi,