Top 3 Tekno Berita Kemarin: Guru Penggerak Menteri Nadiem Dikritik, Kayu Super

  • 02 Juni 2022 02:03:20
  • Views: 10

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Rabu 1 Juni 2022, dimulai dari artikel berisi kritik yang ditujukan bagi Program Guru Penggerak Menteri Nadiem Makarim. Kritik datang dari Yogyakarta yang mengungkap potensi pembentukan kasta di antara para guru yang pernah dilawan di masa kolonial.

Terpopuler kedua memunculkan hasil studi yang menyebut polusi telah membunuh 9 juta orang di dunia pada 2019, atau bertanggung jawab untuk satu dari setiap enam kematian yang terjadi. Analisa diberikan Rich Fuller dari Global Alliance on Health and Pollution di Swiss dan koleganya dalam laporan penelitian yang dipublikasikan pada 17 Mei 2022.

Terpopuler ketiga adalah artikel hasil penelitian daur ulang sampah kayu yang menciptakan material baru dengan kekuatan super. Material itu bisa dibuat dari sisa kayu dalam bentuk apapun, apakah itu yang sudah rusak, sisa, bahkan yang sudah jadi bubuk gergaji.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Rabu 1 Juni 2022, selengkapnya,

1. Program Guru Penggerak Nadiem Dikritik, Disamakan Praktik Masa Kolonial

Kebijakan Program Guru Penggerak yang tengah digencarkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim berpotensi memicu terbentuknya kasta dalam dunia pendidikan. Penilaian itu datang dari pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan di Yogyakarta, Muhammad Nur Rizal.

Disertai proses seleksinya yang panjang, Rizal mengatakan, Program Guru Penggerak hanya bisa diikuti guru tertentu yang terpilih. Itu bisa memicu kastanisasi di lingkungan pendidikan, katanya dalam diskusi daring guru memperingati Hari Pendidikan Nasional, Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila pada Rabu 1 Juni 2022.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (berdiri) menyapa sejumlah siswa saat kegiatan pembelajaran daring oleh Calon Guru Penggerak (CGP) di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Masih dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud melakukan tatap muka dengan 15 Calon Guru Penggerak (CGP) dan melakukan sosialisasi terkait program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) bagi tenaga pendidik bukan PNS. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Padahal, Rizal menuturkan, kondisi semua guru tidak sama dan dipastikannya tidak semua akan bisa mendapatkan kesempatan dan akses yang sama ke program itu. Tahapan seleksi panjang dalam kebijakan Guru Penggerak tersebut disorot Rizal karena dianggapnya bertolak belakang dengan cita-cita kesetaraan Bapak Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

2. Studi: Polusi Sebabkan 9 Juta Kematian Prematur pada 2019

Polusi telah membunuh 9 juta orang di dunia pada 2019, atau bertanggung jawab untuk satu dari setiap enam kematian yang terjadi. Analisa diberikan Rich Fuller dari Global Alliance on Health and Pollution di Swiss dan koleganya dalam laporan penelitian yang dipublikasikan pada 17 Mei 2022.

Mereka menganalisisnya sama seperti saat mengkaji dampak polusi terhadap angka kematian prematur pada 2015. Untuk mengungkap bagaimana kematian terkait polusi mungkin telah berubah, tim peneliti tersebut mengulangi analisisnya untuk 2019, menggunakan data dari Global Burden of Diseases Study yang sedang berjalan.

Warga membersihkan debu polusi batu bara di Rusun Marunda, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Sebelumnya, perwakilan warga Kampung Marunda Pulo Ade Aqil menyampaikan soal polusi asap pembakaran batu bara selama tinggal di kawasan RT 01, RT 02, dan RT 03 di RW 07 Kelurahan Marunda. TEMPO / Hilman Fathurrahma W

Satu hal mengenai polusi adalah bahwa tidak seorangpun mati langsung karenanya, kata Fuller. Mereka mati karena polusi memberi penyakit yang kemudian menghentikan usia mereka lebih cepat.

3. Daur Ulang Kimiawi Sampah Kayu Hasilkan Material 5 Kali Lebih Kuat

Sebuah material terbuat dari daur ulang limbah kayu bisa memiliki kekuatan lima kali lebih besar daripada kayu alami. Material itu bisa dibuat dari sisa kayu dalam bentuk apapun, apakah itu yang sudah rusak, sisa, bahkan yang sudah jadi bubuk gergaji.

Kayu adalah sebuah material yang bisa disesuaikan bentuknya dengan mudah dan dipakai di banyak industri. Itu sebabnya jutaan ton sampahnya mengisi tempat-tempat pembuangan akhir setiap tahunnya. Untuk membangun sebuah sistem ekonomi sirkular yang sesungguhnya, sampah atau limbah kayu tersebut perlu digunakan ulang dengan skala yang lebih besar.

Pekerja Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) saat berdiri di atas truk yang membawa mencari tumpukan sampah kayu dan bambu di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Orlando Rojas, peneliti kayu dari University of British Columbia, Kanada, dan koleganya dari Universitas Kehutanan di Harbin, Cina, menemukan proses pelarutan lignin--komponen mirip perekat di dalam dinding sel tanaman--dan mengekspos nanoserat selulosa di lokasi yang sama. Metode itu melibatkan sebuah larutan yang disebut dimethylacetamide, yang biasa menyertai keberadaan litium klorida.


https://tekno.tempo.co/read/1597347/top-3-tekno-berita-kemarin-guru-penggerak-menteri-nadiem-dikritik-kayu-super

Sumber: https://tekno.tempo.co/read/1597347/top-3-tekno-berita-kemarin-guru-penggerak-menteri-nadiem-dikritik-kayu-super
Tokoh





Graph