IDXChannel - Harga komoditas batu bara mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (1/6/2022) setelah sempat meroket di perdagangan sebelumnya. Salah satu penyebabnya karena rencana China yang menyatakan akan mengurangi konsumsi batu bara.

Mengutip data Barchart, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Juni 2022 merosot higga 3,51 persen menjadi US$ 412 per ton. Meski begitu, selama sepekan terakhir harga batu bara tercatat naik 14,92 persen.

Untuk kontrak bulan Juli 2022, harganya juga ikut melemah 4,66 persen menjadi US$ 391 per ton. Sementara untuk kontrak bulan Agustus 2022, harganya ambruk 4,92 persen menjadi US$ 371 per ton.

Fluktuasi harga batu bara yang gila-gilaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Biasanya, ketika mengalami lonjakan harga berturut-turut, permintaan langsung menurun sehingga menyebabkan harganya ikut ambles.

China, sebagai salah satu konsumen batu bara terbesar, berencana mengurangi pemakaiannya dan beralih ke energi yang lebih hijau. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden China Xi Jinping.

Pandemi Covid-19 di China berpengaruh terhadap konsumsi batu bara. Karena aktivitas ekonomi terhenti, maka stok batu bara melimpah dan harganya melemah. Tapi, Shanghai direncanakan membuka lockdown mereka hari ini (1/6). Hal itu diharapkan bisa meningkatkan konsumsi batu bara di sana.

Di sisi lain, sejumlah pabrik di Pakistan memilih menutup pembangkit listrik berbasis batu bara milik mereka karena harga batu bara yang masih mahal, seperti dilansir S&P Global beberapa waktu lalu. (RAMA)