Pertumbuhan Kredit 9,1 Persen, Memperkuat Pemulihan Ekonomi

  • 01 Juni 2022 22:31:49
  • Views: 9

KBRN, Jakarta :  Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan terus meningkat, di tengah situasi perekonomian yang masih menghadapi tekanan karena ketidakpastian global. Di sektor perbankan misalnya, terjadi pertumbuhan kredit yang cukup siginifikan.

“Di sektor perbankan, fungsi intermediasi bergerak cukup tinggi dan positif. Kami prediksikan dulunya di tahun 2022 ini kredit hanya tumbuh 7,5 persen. Tapi saat ini, di bulan April, angka pertumbuhan kredit sudah mencapai 9,1 persen year on year (secara tahunan). Pertumbuhan kredit yang tinggi, karena base pertumbuhan yang lebih rendah di tahun sebelumnya, kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (31/5/2022).

Pertumbuhan kredit di bulan April, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit pada Maret 2022 yang tercatat sebesar 6,67 persen (YoY).  Secara keseluruhan pertumbuhan kredit dari bulan Januari-April 2022, menurut laporan OJK, sebesar 3,69 persen.

“Pertumbuhan kredit di bulan April, ditopang oleh Bank Persero dengan pertumbuhan kredit sebesar 9,62 persen (YoY), serta pertumbuhan kredit dari bank umum swasta nasional sebesar 9,83 persen. Sedangkan dari segmen kreditnya, kredit UMKM tumbuh stabil 16,75 persen. Kredit korporasi di luar dugaan pada saat ini sudah tumbuh sebesar 10,3 persen. Di tahun-tahun kemarin kita selalu optimis, karena pertumbuhan kredit korporasi selalu agak lambat, papar Wimboh.

Dengan pertumbuhan kredit yang semakin meningkat, memberi harapan akan berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional meskipun masih dibayangi faktor global.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan kembali upaya Bank Indonesia untuk terus mendorong perbankan agar meningkatkan penyaluran kreditnya. Antara lain dengan mempertahankan suku bunga rendah. Dalam Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Mei kemarin, Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen.

“Suku bunga kebijakan akan dipertahakan tetap rendah sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi secara fundamental, tukas Perry Warjiyo.

Hingga saat ini, BI menilai laju inflasi sebesar 3,5 persen hingga bulan April 2022, masih dalam batas sasaran inflasi BI di tahun ini yaitu 3,0±1%.

Gubernur BI Perry Warjiyo juga memastikan kebijakan BI menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah secara bertahap  sebesar menjadi 7 persen pada bulan Juli dan 9 persen pada September, tidak akan mengganggu likuiditas perbankan dalam menyalurkan kredit pada dunia usaha, dan untuk berpartisipasi dalam pembelian Surat Berharga Negara (SBN).


https://rri.co.id/ekonomi/1476362/pertumbuhan-kredit-9-1-persen-memperkuat-pemulihan-ekonomi?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign

Sumber: https://rri.co.id/ekonomi/1476362/pertumbuhan-kredit-9-1-persen-memperkuat-pemulihan-ekonomi?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General%20Campaign
Tokoh





Graph

Extracted

persons Perry Warjiyo, Wimboh Santoso,
companies ADA,
ministries BI, DPR RI, Komisi XI DPR RI, OJK,
topics Pemulihan Ekonomi Nasional,
products SBN, UMKM,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, rupiah,
musicclubs APRIL,