Madiun (beritajatim.com) – Hari Lahir Pancasila harus menjadi momentum bagi segenap bangsa untuk menghayati kembali dasar negara. Sekaligus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Pada Hari lahir Pancasila, tokoh masyarakat KH Mas Sulthon (Gus Thon) menilai yang paling penting adalah komitmen bersama untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Komitmen itu di antaranya sepakat tidak akan mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Kemudian, Pancasila yang terdiri atas lima sila itu tetap jadi lima sila serta tidak akan ditambah atau dikurangi. Pancasila yang sudah ada harus tetap lima (panca) sila.

“Jadi yang penting adalah komitmen untuk tidak mengganti Pancasila dengan ideologi lain, dan tidak mengubah lima sila menjadi tujuh sila atau sembilan sila ataupun yang lain, akan tetapi tetap lima sila, ungkap Gus Thon, Rabu (1/6/2022)

Pria yang aktif sebagai kyai dan budayawan itu menilai bahwa kegiatan seperti mengadakan santunan untuk anak-anak yatim misalnya, jadi salah satu bentuk pelaksanaan dari nilai-nilai Pancasila.

Lebih lanjut menurut Gus Ton, ada yang lebih penting lagi. Bahwa yang terpenting mengenai Pancasila adalah pelaksanaan untuk mengutamakan kepentingan rakyat, mengutamakan upaya untuk kehidupan rakyat yang sejahtera dan bukan dengan teori-teori akan tetapi dengan pelaksanaan yang riil.

“Namun yang lebih penting dari semua itu adalah pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Maka jika tidak ada dalam kehidupan sehari-hari, maka bisa saja jika kemudian ada yang menyebut bahwa Pancasila menjadi tidak ada, katanya Gus Ton yang sedang membangun Pondok Pesantren di Madiun.

Pesan terakhir Gus Ton dia ingin seluruh elemen masyarakat menjaga Pancasila, menjaga NKRI dan menghindari perpecahan maupun permusuhan.

“Bersama-sama kita ciptakan kehidupan yang aman, yang damai, yang sejahtera dengan penuh amanah. Hidup hanya sekali, mari bersama-sama selalu berbuat kebaikan dimanapun kita berada, pungkasnya. (fiq/beq)