JawaPos.com – Teknologi buatan anak bangsa kian bersinar. Terbaru, Tim dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama sejumlah SMK dan perguruan tinggi vokasi berhasil menciptakan Ship simulator.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan, simulator kolaborasi Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV-BMTI) bersama SMK ini sudah masuk dalam e-katalog. Artinya, ship simulator sudah bisa dipesan untuk kebutuhan proses pembelajaran siswa di SMK mauapun perguruan tinggi Kemaritiman.
Di dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 70 Tahun 2013 sendiri telah diamanatkan, bahwa setiap lembaga pendidikan bidang kemaritiman wajib memiliki ship simulator untuk proses pembelajaran.
“Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan mengimpor ship simulator dari luar, dengan kualitas yang sama, Wikan pada acara Business Matching Tahap III, di Jakarta, Senin (31/5).
Ship simulator karya anak bangsa ini dibandrol dengan harga Rp 500 juta untuk simulator dengan mode pandangan kapal 90 derajat. Sementara, untuk mode pandangan 180 derajat dengan full badan kapal dihargai senilai Rp 2,1 miliar. Angka ini diklaim lebih murah dibanding harus impor dari India yang biasanya dibeli dengan harga Rp 4,7 miliar.
Wikan mengatakan, pembelian produk dalam negeri ini memiliki beberapa kelebihan. Selain harganya yang jauh lebih murah, kualitasnya juga tidak kalah dari produk luar negeri. Selain itu, lanjut dia, dengan membeli ship simulator karya anak bangsa ini, pemerintah dapat melibatkan lebih banyak lagi SMK sebagai impelementasi dari teaching factory dan pembelajaran berbasis proyek.
