KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2022, dengan mengenakan pakaian adat Ende, Ragi Rambu Luka Lesu.

Terlihat, Presiden memakai baju kemeja putih, kemudian terdapat kain tenun yang diselempangkan di bahunya. Kain tenun berwarna merah itu memiliki corak khas Ende, dilengkapi dengan pinggiran berwarna hitam.

Untuk bawahannya, Presiden memakai kain berwarna hitam dengan corak garis kuning. Sebagai pelengkap pakaian adat terdapat ikat kepala berbentuk runcing dengan warna oranye. Lalu ada kalung berbentuk lingkaran besar sebagai hiasan pelengkap. 

Mengutip berbagai sumber, baju adat Ende, Ragi Lambu Luka Lesu terdiri dari empat bagian, sebagai berikut: 

Ragi

Ragi lambu merupakan pakaian adat untuk pria di Lio, Ende. Secara harfiah, Ragi artinya sarung dan Lambu artinya baju. 

Ragi atau sarung, merupakan hasil tenun ikat masyarakat Lio, Ende, yang bercorak serta didominasi warna hitam dengan garis-garis vertikal. 

Terdapat dua jenis Ragi, pertama disebut Ragi Sura dari atau sarung dengan motif garis-garis vertikal dan yang kedua Ragi Sura Rembe atau Mbao yaitu sarung dengan motif garis-garis horizontal. 

Lambu

Lambu atau baju, yang sering dikenakan oleh kaum pria, biasanya berwarnah putih polos. Dalam upacara dan tarian adat, para pria biasanya tidak mengenakan baju.  

Ada pula yang hanya mengenakan singlet atau baju kaos putih oblong. 

Luka

Luka dan Lesu merupakan pelengkap dari ragi. Secara harfiah, Luka berarti selendang. Luka merupakan hasil tenun orang Lio, Ende. Luka dikenakan menyilang di bahu kiri, kemudian diberi peniti di pinggang bagian kanan.  

Lesu  

Lesu dikenakan dengan cara diikat di kepala. Namun, Lesu bukanlah hasil tenun daerah Lio, Ende. Pelengkap baju adat ini biasanya dapat dibeli di pasar atau toko. Lesu yang diikat pada kepala berbentuk seperti kerucut.