Surabaya (beritajatim.com) – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kepemudaan dinilai membawa dampak positif sangat besar bagi kaum muda. Raperda yang saat ini masih dalam pembahasan diharapkan dapat menjadi solusi pengoptimalan potensi pemuda di Kota Surabaya.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

“Bagi saya peraturan ini sangat penting agar Surabaya memiliki konsep mengenai pengembangan kepemudaan yang terencana, terarah, terpadu, dan berkelanjutan, kata Ketua DPC GMNI Surabaya Refi Achmad Zuhair saat dihubungi, Rabu (1/6/2022).

Refi meminta Pemkot Surabaya memberi perhatian serius dan memiliki konsep bagaimana membentuk pemuda yang berdikari dan kolaboratif. Agar ke depan para pemuda bisa lebih memaksimalkan peran dalam menghadapi persaingan global.

“Kalau sekarang sudah mulai terkonsep, saya yakin dalam menghadapi persaingan global peran pemuda sudah lebih siap, ujarnya.

Selain itu, Refi mengatakan bahwa organisasi kepemudaan khususnya Cipayung Plus bisa benteng untuk menghadapi radikalisme.

“Di kampus, organisasi Cipayung Plus punya payung hukum Permenristekdikti nomor 55 tahun 2018 yang telah mengatur arahan untuk melakukan pengembangan dan pembinaan ideologi bangsa yang kemudian bisa mereduksi dari bahaya radikalisme, katanya.

“Sedangkan dalam konteks Kota Surabaya, sejauh ini memang belum ada. Oleh karenanya sangat penting untuk segera disahkan, tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pansus Raperda Kepemudaan Hari Santosa mengatakan pihaknya akan memaksimalkan penyusunan Raperda Kepemudaan dengan melibatkan organisasi kepemudaan.

“Pelibatan pemuda ini tidak hanya formalitas saja, kita undang setelah itu kita nggak mau tahu, itu jangan sampai, kata Hari usai dalam rapat pembahasan Raperda Kepemudaan di Gedung Paripurna DPRD Surabaya, Selasa (31/05/2022).

Diketahui Raperda Kepemudaan dibuat untuk melibatkan pemuda dalam membangun kota bersama Pemerintahan Kota (Pemkot) Surabaya, yang diantaranya ada fasilitasi, pemberdayaan, dan pendidikan para pemuda.

Oleh karenanya, menurut Hari, penting untuk terus melibatkan para organisasi kepemudaan hingga tahap akhir penyusunan Raperda. Karena para pemuda kelak yang akan menjadi tonggak utama Kota Surabaya.

“Ini menjadi acuan kita bahwa mulai awal, tengah, hingga akhir penyusunan Perda ini, organisasi pemuda harus terlibat. Karena menyangkut masa depan Surabaya. Masa depan ini (Surabaya) di tangan pemuda kan ya, katanya.

Legislator NasDem ini menyebut regulasi organisasi kepemudaan banyak yang diatur di Peraturan Wali Kota (Perwali), namun tidak pernah diundangkan ke dalam Perda.

“Dikit-dikit Perwali, tapi setidaknya (regulasi organisasi kepemudaan) harus nampak di Perda. Sehingga acuan kita bersama untuk membuat perda ini tidak sia-sia, ujarnya.

Pihaknya akan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi organisasi kepemudaan yang hendak memberikan kritik ataupun saran lewat Komisi D DPRD Surabaya terhadap isi Raperda tersebut sebelum nantinya disahkan. “Masih di Komisi D karena kebetulan seluruh komisi D adalah anggota pansus, katanya. [asg/beq]