Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. (Foto: Humas BKKBN)

JAKARTA, Jurnas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mendorong para tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam mengatasi stunting di Sumatera Barat.

Hal itu disampaikan pada Roadshow Mupen (Mobil Unit Penerangan) dan Launching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), serta Peningkatan Pengetahuan Kader Dalam Pencegahan, Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, awal pekan ini.

Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi dengan ketahanan pangan yang sangat baik, peran Ninik Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, Bundo Kandung serta Orang Rantau tentunya bisa membantu menyiapkan Generasi Sehat dan Cerdas di Sumatera Barat, ujar Hasto.

Berdasarkan data Perwakilan BKKBN Sumbar, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sijunjung yakni 30,1 persen atau sebanyak 32.772 anak. Angka persentase tersebut menunjukkan bahwa 3 dari 10 anak di Sijunjung mengalami stunting.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy mengatakan, Kabupaten Sijunjung merupakan lumbung pangan bergizi bagi wilayah Sumatera. Oleh karena itu, perlunya edukasi terkait pengetahuan asupan gizi seimbang bagi keluarga.

Kegiatan Temu Kader Pogram Bangga Kencana, yang juga ada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) ini kali dapat dijadikan sebagai momentum untuk memastikan dan memperkuat komitmen secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama pula yaitu mewujudkan masyarakat, bangsa negara yang sejahtera, aman dan mandiri, kata Audy.

Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir mengatakan, mendukung program yang diselenggarakan oleh BKKBN ini. Menurutnya, mengatasi stunting harus dimulai dari dapur yang sehat.

Launcing Dashat merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresiko stunting, yakni keluarga yg memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita kata Benny.

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pancasila, Kabupaten Sijunjung. Acara dimulai dengan Roadshow Mupen KB dan Pustaka Keliling dengan materi edukasi terkait stunting yang memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa menyiapkan anak-anak yang sehat dan cerdas.

Dashat ini memiliki tujuan untuk membantu keluarga-keluarga berisiko stunting dari mulai calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak hingga balita yang memiliki keterbatasan untuk memenuhi makanan bergizi.

Masyarakat sekitar membantu keluarga-keluarga yang berisiko stunting tersebut dengan budaya gotong royong dan difasilitasi Pokja Kampung KB atau TPPS Kelurahan/Desa/Nagari.