Gresik (beritajatim.com)– Setelah ground breaking (tiang pancang pertama) proyek pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Widodo) tahun lalu. Proyek yang menelan investasi USD 3 miliar itu, sudah berjalan. Bahkan, akhir tahun 2022, 50 persen proyek fenomenal itu tuntas sesuai site plan.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Selain pembangunan proyeknya sesuai target. Keberadaan proyek tersebut juga berdampak pada sektor tenaga kerja. Pasalnya, ada 1.800 orang yang terserap. Dari jumlah itu, 160 orang merupakan warga di Kecamatan Manyar, Gresik.

Manajer Teknik Proyek Smelter PT Freeport Indonesia, Erika Silva mengaku jika jumlah serapan tenaga kerja lokal untuk proyek pembangunan pabrik smelter akan terus ditingkatkan. Bahkan, pada tahun depan pihaknya membutuhkan sedikitnya 15.000 orang tenaga kerja untuk menyelesaikan proyek yang menelan dana senilai Rp 52 triliun itu. Dari jumlah itu, sebanyak 6.000 orang akan dialokasikan untuk warga di wilayah ring satu perusahaan.

“Semua itu kami sudah melakukan pemetaan wilayah terdampak langsung proyek. Hasilnya ada 9 Desa di Kecamatan Manyar dan Bungah yang kami anggap masuk ke wilayah ring satu, ujarnya, Selasa (31/05/2022).

Ia menambahkan, terkait tenaga kerja pihaknya menggunakan pola kebijakan one door policy (Satu Pintu). Maka dari itu terkait penyerapan tenaga kerja ini Freeport Indonesia bekerjasama dengan Pemkab Gresik.

Sementara Vice President PT Freeport Indonesia, Reza Pratama menyebut saat ini progres proyek smelter PTFI telah mencapai 21 persen (audited). Dilapangan saat ini sudah ada 2.000 tiang pancang yang sudah dipasang untuk kontruksi pondasi pabrik.

Tahun ini lanjut dia, pihaknya akan memulai sejumlah kerjasama strategis dengan pemerintah daerah dan beberapa perusahaan di Gresik. Malahan saat ini tengah digalakkan disektor jasa usaha seperti pengadaan barang dan jasa, pengelolaan limbah, hingga tenaga kerja.

“Kami membuka peluang kerjasama dengan Bumdes yang ada di Gresik dalam penyiapan tenaga kerja melalui banyak program seperti pelatihan, vaksinasi hingga pemanfaatan limbah proyek. Sedangkan kerjasama dengan BUMD salah satunya dengan pembelian air dari PDAM Gresik sebesar 450 liter perdetik, tandasnya. [dny/kun]