PIKIRAN RAKYAT - Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap Rektor Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar terkait laporannya terhadap Direktur Pascasarjana Institut Agama Kristen Tarutung Sumatera Utara Yusuf Leonard Henuk (YLH) soal dugaan pencemaran nama baik.

Kuasa hukum Musni, Ismail Marasabessy menuturkan dalam pemeriksaan itu pihaknya didalami oleh penyidik selama tiga jam perihal dugaan pencemaran nama.

Disampaikan penyidik seputaran dari kasus dugaan pencemaran nama baik, di mana dalam pertanyaan tadi sangkan yang diberikan terhadap terlapor, yaitu Pasal 27 ayat 3 Jo Pasal 45 ayat 3 dan juga Pasal 310 dan 311 KUHP, ujarnya kepada wartawan, Selasa, 31 Mei 2022.

Penyidik kata Ismail, juga menanyakan soal apakah pihaonya mengenal langsung Yusuf selaku terlapor, dimana itu langsung dibantah tidak mengenal.

Baca Juga: Hampir 5 Hari Belum Ditemukan, Asisten Pribadi Ungkap Gelagat Tak Biasa Eril Sebelum Pergi ke Swiss

Termasuk kata dia, pihaknya juga menyerahkan sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar dari media sosial terlapor yang diduga pencemaran nama dilakukan.

Bukti-bukti yang kita sampaikan berkisar pada postingan-postingan atau cuitan-cuitan yang di Twitter milik terlapor yaitu prof YLH di mana dalam cuitan-cuitan tersebut prof YLH ini atau akun Twitter prof YLH ini beliau mentwitt dan mengatakan bahwa Prof Musni adalah seorang penjilat, disertakan dengan meme, ucapnya.

Selain itu pihaknya juga didalami soal tuduhan profesor gadungan yang disampaikan terlapor.

Dimana dalam pemeriksaan itu juga pihaknya telah memberikan bukti bahwa Musni bukanlah profesor gadungan sebagaimana yang dituduhkan.