Khilafatul Muslimin Tolak Dikaitkan Terorisme, Klaim Beda dengan HTI

  • 31 Mei 2022 20:54:24
  • Views: 6

Jakarta -

Amir Khilafatul Muslimin DKI Jakarta Muhammad Abudan membantah organisasinya terkait dengan terorisme. Menurutnya pandangan tersebut salah.

Kalau dikaitkan, itu pintarnya orang yang mengaitkan saja dengan terorisme, radikalisme, intoleran, entah apa-apa yang busuk dikaitkan kepada kita, kata Abudan kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

Dia lalu menjelaskan soal aksi konvoi motor yang membawa atribut 'kebangkitan khalifah'. Dia mengatakan kegiatan tersebut hanya bagian dari syiar.

Abudan juga menerangkan konvoi tersebut bukan untuk mempromosikan khilafah sebagai bentuk sistem pemerintahan suatu negara. Dia menyebut Khilafatul Muslimin tidak ingin menentang konstitusi atau menggulingkan kekuasaan.

Itu namanya motor syiar. Tujuannya ingin menyampaikan pesan bahwa khilafah itu bukan bentuk negara, bukan ingin merebut kekuasaan, ucapnya.

Dia merasa ada pihak yang menyudutkan atau memfitnah Khilafatul Muslimin. Menurutnya, khilafah yang digaungkan Khilafatul Muslimin hanyalah bertujuan beribadah kepada Allah SWT.

Tak ada sekalipun kegiatan kami menentang Pancasila, merebut NKRI, atau menggulingkan kekuasaan, dan tak ada satupun kegiatan kami yang berbahaya, tuturnya.

Abudan juga menanggapi soal pimpinan (amir) Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja yang pernah dipenjara terkait kasus terorisme. Menurutnya, Baraja terjebak dalam kasus terorisme.

Bahwa itu terjadi, iya. Bahwa terperosok dan terperangkap orang nggak benar, iya. Dan sudah dilaksanakan hukumannya, tidak mendapatkan remisi. Dia jalankan itu. Dia dijebak orang, dia laksanakan (hukuman), ucapnya.

Diketahui, Baraja pernah dibui 3 tahun karena terkait kasus teror pada Januari 1979. Selain itu, dia pernah dibui karena berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal 1985.

Seorang berinisial NAS juga pernah ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi pada Minggu (13/10/2019) lalu. Abudan mengatakan NAS tidak lagi diakui sebagai anggota Khilafatul Muslimin begitu diketahui terlibat aksi terorisme dan terkait dengan ISIS.

Dia mengatakan Baraja sebagai Khalifah Khilafatul Muslimin pernah dimintai keterangan oleh polisi terkait NAS. Baraja pun menyerahkan kasus NAS untuk diproses hukum sebagai bukti organisasinya tak terlibat teroris.

Ternyata, dia sudah terlibat dengan ISIS ternyata. Kalau dia sudah baiat dengan ISIS, berarti bukan warga Khalifatul Muslimin lagi. Dan polisi izin, 'karena dia sudah terlibat ISIS, kami tahan'. Ya silakan, dia (NAS) nggak boleh lari dari tanggung jawabnya, katanya.

Klaim Beda dengan HTI

Abudan juga membantah organisasinya sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang mengusung khilafah. Diketahui, HTI telah dibubarkan pemerintah karena punya paham yang berseberangan dengan Pancasila.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.


https://news.detik.com/berita/d-6104592/khilafatul-muslimin-tolak-dikaitkan-terorisme-klaim-beda-dengan-hti

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-6104592/khilafatul-muslimin-tolak-dikaitkan-terorisme-klaim-beda-dengan-hti
Tokoh



Graph

Extracted

persons Muhammad,
companies ADA,
ministries Densus 88, Polisi,
organizations ISIS,
religions Islam,
topics NKRI,
fasums Borobudur,
products Pancasila,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT, JAWA TIMUR,
cities Bekasi, Cawang,
cases teror, Teroris,