Pasuruan (beritajatim.com) – Penebangan pohon milik negara jenis Sonokeling terus diselidiki pihak kepolisian. Pasalnya Satreskrim Polres Pasuruan melalui Kanit Tipikor Polres Pasuruan terus melanjutkan penyelidikan pelaku penebangan liar.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Menurut Kanit Tipikor Polres Pasuruan, Ipda Bambang Sutedja mengatakan kasus tersebut sudah masuk ke kejaksaan. Bambang menegaskan bahwa sebelum lebaran Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) sudah dimasukkan kejaksaan. “Kami sudah memasukkan SPDP semenjak sebelum lebaran kemaren. Kasus ini juga tetap terus dilanjutkan, Tegas Bambang.

Bambang juga menjelaskan sampai saat ini pihaknya sudah memeriksa sebanyak 13 saksi. Nantinya saksi-saksi yang dimintai keterangan akan terus bertambah.

Dari ke 13 saksi tersebut termasuk pelaksana lapangan sebanyak 5 orang, dua orang dinas PU, satu orang pengepul, dan sisanya diperkirakan otak pemotongan. Namun saat dimintai inisial saksi Bambang enggan memberikan bocoran.

“Ya kami sudah memeriksa sebanyak 13 saksi terkait pemotongan Sonokeling. Tidak berhenti disini nanti juga akan kami periksa saksi-saksi selanjutnya, lanjut Bambang.

Sebelumnya diberitakan pohon milik negara telah dipotong oleh pihak yang masih belum diketahui. Pohon ini memiliki diameter satu meter dan panjang 12 meter. (ada/kun)