Kondisi Makro 2023 Penuh Tantangan, Sri Mulyani: Harus Teliti dan Waspada

  • 31 Mei 2022 18:04:12
  • Views: 35

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan asumsi dasar makro ekonomi 2023 kepada Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Asumsi makro tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah, dan yield SBN 10 tahun.

Penyampaian asumsi makro dibarengi dengan penjelasan faktor-faktor yang akan berpotensi mempengaruhinya, baik arah upside atau perbaikan maupun risiko down side ekonomi.

Dua-duanya harus secara terbuka objektif, harus kita teliti dan waspadai sehingga bisa seakurat mungkin dalam mendesain APBN 2023 melalui asumsi makro yang merefleksikan hal tersebut, kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Komisi XI DPR di kompleks Parlemen, Senayan, pada Selasa, 31 Mei 2022.

Adapun asumsi dasar penyusunan RAPBN 2023 yang ia sampaikan itu mencakup pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3-5,9 persen. Sedangkan lembaga-lembaga internasional, seperti IMF, memproyeksikan pertumbuhan 6 persen; Bank Dunia 5,3 persen; dan Consensus Forecast (CF) 5,9 persen.

Jadi ini masih wide range karena memang ketidakpastian yang terjadi pada the rest of this year sampai dengan tahun depan memang terasa sangat tinggi, ujarnya.

Mantan bos Bank Dunia itu pun menyebut asumsi inflasi pada 2023 sama dengan tahun ini, yakni 3±1 persen atau di rentang 2 persen hingga 4 persen. Sedangkan ADB memperkirakan inflasi 3 persen; IMF 3,3 persen; CF 3,5 persen; dan Bloomberg 3,4 persen.

Karena itu, pemerintah memprediksi (inflasi Indonesia) dalam kisaran 2-4 persen masih ada dalam range konsensus dari berbagai proyeksi tersebut, kata dia.

Untuk pergerakan nilai tukar, Sri Mulyani menyampaikan pergerakannya kemungkinan bakal sangat menantang sepanjang 2023. Asumsi nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 14.300-14.800 per dolar Amerika Serikat. Artinya, terdapat potensi pelemahan karena asumsinya melebar dari kondisi saat ini yang berada di rentang 14.300-14.700.

Guna menyikapi proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah, pemerintah dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus berkoordinasi menjaga stabilitas sistem keuangan dan sektor keuangan Indonesia dalam situasi yang dibayangi ketidakpastian. Selanjutnya, Sri Mulyani menyampaikan soal suku bunga surat utang negara (SUN). 

Sri Mulyani berujar, suku bunga SUN 10 tahun diperkirakan akan mengalami tekanan.
Tingkat suku bunga SUN 10 tahun dipatok di rentang 7,34-9,16 persen. Asumsi itu naik dari asumsi suku bunga sekarang yang berada di rentang 6,85-8,42 persen. Terakhir, untuk harga komoditas, ia mengatakan prediksi lifting minyak dan gas akan dibahas lebih lanjut dengan komisi VII DPR.

Baca: Inflasi RI 2023 2-4 Persen, Sri Mulyani: Dinamika Sering Muncul Sangat Tiba-tiba

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini


https://bisnis.tempo.co/read/1596925/kondisi-makro-2023-penuh-tantangan-sri-mulyani-harus-teliti-dan-waspada

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1596925/kondisi-makro-2023-penuh-tantangan-sri-mulyani-harus-teliti-dan-waspada
Tokoh



Graph

Extracted

persons Sri Mulyani Indrawati,
companies ADA, Google,
ministries DPR RI, Komisi VII DPR, Komisi XI DPR RI, KSSK,
ngos World Bank,
topics APBN, BOS,
products SBN, surat utang,
nations Amerika Serikat, Indonesia,
places DKI Jakarta, rupiah,
cities Senayan,