Melesat di Hari Terakhir, tapi IHSG Dihantui ‘Sell in May and Go Away’

  • 31 Mei 2022 16:07:15
  • Views: 6

IDXChannel – Di dunia investasi ada istilah ‘sell in May and go away’ yang menjadi salah satu sentimen musiman untuk bursa saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah selama Mei ini tampaknya tak luput dari kecondongan tersebut.

Secara sederhana, adagium ‘sell in May and go away’ merujuk pada kinerja saham yang cenderung melemah secara historis selama Mei hingga Oktober tinimbang periode lainnya dalam setahun. Istilah ini populer di kiblat bursa saham dunia, Wall Street, di Amerika Serikat (AS).

Mengutip Investopedia, kecuali 2020, sejak 1990 indeks saham S&P 500 di secara rerata memiliki return sebesar 2% secara tahunan dari Mei sampai Oktober. Angka tersebut lebih rendah dari kinerja November ke April yang sebesar 7%.

IHSG sendiri berhasil menutup perdagangan terakhir di Mei, hari ini (Selasa, 31/5/2022), dengan melesat 1,58% ke level 7.148,97 seiring aksi beli oleh asing (net buy) sebesar Rp 4,15 triliun di pasar reguler.

‘Ngegas’ di Pekan Terakhir usai Keok di Awal Mei

Dalam sepekan ini, kenaikan IHSG bisa dibilang cukup tinggi, yakni 4,51%.

Pulihnya IHSG dalam minggu ini terjadi usai indeks saham acuan nasional ini sempat ‘terjun’ ke level 6.597,99 pada 13 Mei lalu dari penutupan 28 April di posisi 7.228,91.

Asal muasalnya adalah penurunan selama 5 hari beruntun sejak 9 Mei atau tepat setelah pasar kembali beraktivitas pasca-libur lebaran. Kala itu, para investor, termasuk asing, tampaknya merealisasikan keuntungan (profit taking) di tengah sentimen global yang negatif, seperti merosotnya Wall Street.

Amblesnya tiga indeks utama Wall Street ikut membawa sentimen negatif untuk pasar saham Tanah Air selama Mei ini.

Apalagi, pada perdagangan 20 Mei lalu, indeks acuan S&P 500 sempat menyentuh level terendah lebih dari 20% dibandingkan rekor penutupan tertinggi pada awal Januari. Penurunan signifikan tersebut membuat investor menganggap S&P 500 dalam fase bear market (tren penurunan).

 Kenaikan luar biasa Wall Street pada 2021 (S&P, misalnya, melonjak 26,89% setahun) akhirnya mulai berbalik arah selama 5 bulan pertama tahun ini. S&P 500 minus 13,31% sejak awal tahun 2022 (ytd), Dow Jones melorot 9,22% ytd, dan Nasdaq ‘terjun bebas’ minus 23,38%.

Ini terjadi seiring bank sentral AS (The Fed) mulai melakukan kebijakan pengetatan moneter demi meredam tingginya inflasi yang meroket di Paman Sam.

Kendati masih loyo tahun ini, dalam sepekan ini, Wall Street mulai kembali menghijau. Selama minggu lalu, Dow Jones melesat 6,2% mengakhiri tren penurunan 8 minggu beruntun, S&P naik 6,5%, dan Nasdaq menguat 6,8%.

Kinerja IHSG vs Wall Street selama Mei 2022

width=681Sumber: Google Finance (31 Mei 2022)

Kembali ke IHSG. Singkatnya , selama Mei, IHSG sudah turun sebanyak 1,11%.

Bisa dikatakan, dengan memantulnya kembali IHSG ke zona hijau sejak 17 Mei lalu sampai Selasa ini membuat efek ‘sell in May’ tidak sedalam, katakanlah, periode Mei 2019 ketika IHSG anjlok 3,81%.

IHSG Sering ‘Sell in May’ dalam 5 Tahun Terakhir

Apabila menilik data historis, dalam 20 tahun terakhir, IHSG sebenarnya lebih sering menguat selama Mei. Rinciannya, 11 kali naik dan 9 kali turun dengan rerata return 0,35%.

Namun, kecondongan IHSG memerah selama Mei mulai terlihat dalam sepuluh terakhir, terutama selama 5 tahun belakangan. (Lihat tabel di bawah ini).

width=526

Dalam 10 tahun terakhir, IHSG menguat 5 kali dan melemah 5 kali selama Mei dengan rerata return negatif 0,07%.

Sementara, dalam 5 tahun belakangan, IHSG turun sebanyak 4 kali (kecuali 2020) selama Mei dengan rerata penurunan 1,02%. Penurunan tertinggi terjadi pada Mei 2019, seperti disinggung di atas, yakni hingga minus 3,81%.

Catatan saja, kendati data musiman di atas penting untuk dipelajari dan disimak, kinerja historis tidak serta merta mampu memproyeksikan kinerja masa depan.

Untuk itu, dalam berinvestasi, investor tetap harus memperhatikan sejumlah aspek, mulai dari kondisi ekonomi makro, industri, hingga kinerja masing-masing emiten. (ADF)


https://www.idxchannel.com/market-news/melesat-di-hari-terakhir-tapi-ihsg-dihantui-sell-in-may-and-go-away

Sumber: https://www.idxchannel.com/market-news/melesat-di-hari-terakhir-tapi-ihsg-dihantui-sell-in-may-and-go-away
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, Google, MNC, Wall Street,
topics Pasar saham,
nations Amerika Serikat,
cases Zona Hijau,
musicclubs APRIL,