Guna mengantisipasi penularan pada hewan ternak lainnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara berencana menutup sementara pasar hewan.
Besok akan kami laporkan kepada Pj bupati. Kami rencanakan untuk menutup semua pasar hewan, kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas DKPP, Zamroni Lestiaza, Selasa, 31 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Wilayah Zero PMK, Pasar Hewan di Malang Boleh Beroperasi
Sapi-sapi itu ditemukan di pasar-pasar hewan. Ada tiga pasar hewan di Jepara, yaitu di Kecamatan Mayong, Bangsri, dan Keling.
Penutupan pasar hewan dilakukan lantaran hewan ternak yang terindikasi PMK ditemukan di pasar hewan. Selain itu hewan-hewan itu berasal dari luar kota semua.
Rata-rata dari kota-kota di Jawa Timur, di sini (Jepara) kemudian dijual murah, jelas Zamroni.
Hewan ternak yang terindikasi PMK tersebar di beberapa kecamatan. Yaitu di Kecamatan Keling enam ekor, Kecamatan Kembang 17 ekor, Bangsri 10 ekor, Pakis Aji 3 ekor, Tahunan 1 ekor, dan Kedung 9 ekor.
Sapi-sapi yang terjangkit PMK tersebut menderita sejumlah tanda-tanda. Yaitu hipersalivasi atau ngiler, suhu badan tinggi diatas 38 derajat, ada luka melepuh di gusi mulut dan ludah, dan ada luka di kuku.
Saat ini sudah diisolasi di kandang-kandang terpisah, ungkap Zamroni.
(DEN)