Kecamatan Tebet bersama Satpol PP menutup salah satu penginapan di wilayah Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan. Penginapan itu diduga menjadi tempat prostitusi.

Itu kan fenomena (open BO) yang sebetulnya masih ada dan kemarin saya bersama Satpol PP sempat nutup salah satu tempat usaha penginapan di wilayah Tebet Barat tapi itu sebetulnya awalnya oleh Polda. Setelah oleh Polda terus kita menindaklanjuti dari sisi perizinan dan sebagainya, kata Camat Tebet Dyan Airlangga di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022).

Dyan menilai prostitusi termasuk human trafficking (perdagangan manusia). Dyan mengatakan penutupan yang dilakukan terkait perizinan usaha mereka.

Kita terus mengimbau kepada pemilik usaha, baik itu kos-kosan ataupun hotel, wisma dan sebagainya untuk menerima tamu sesuai aturan. Biar gimana pun praktik prostitusi itu kan tidak dibolehkan kemudian langgar etika, norma di masyarakat, jelasnya.

Dyan menyebut dalam melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat tersebut diperlukan partisipasi masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat menjalani usaha sesuai peraturan.

Nah fungsi-fungsi organisasi kemasyarakatan itu yang kita terus kembangkan, kita optimalkan karena mereka ini kan mata dan telinga pemerintah. Dengan menambah mata dan telinga itu kan cakupan kita semakin luas, ucap Dyan.

Dyan meminta masyarakat yang memiliki informasi mengenai tempat mencurigakan untuk melaporkan kepada pihak terkait. Laporan tersebut harus disertai bukti-bukti yang nantinya bisa ditindaklanjuti.

Iya mereka lapor ke kita disesuaikan dengan bukti-bukti lalu kita akan dalami dan tindak lanjut sesuai dengan tupoksi, kalau langgar pidana ya kami koordinasi dengan kepolisian, aparat hukum dan sebagainya, katanya.

Kalau terkait pemerintahan daerah akan kit koordinasikan dengan dinas-dinas terkait, dinas pariwisata, Satpol PP, dan sebagainya, lanjutnya.