Duh Badai PHK Startup Juga Terjadi di Markas Google, Ada Apa?

  • 31 Mei 2022 14:07:45
  • Views: 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah startup yang memutuskan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini terjadi bahkan di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS), markas bagi raksasa teknologi seperti Google.

PHK ini terjadi sejak beberapa waktu lalu dan mengkhawatirkan seluruh ekosistem startup. Penyebab pemangkasan karyawan ini, menurut founder atau pendiri startup, karena adanya pergeseran di pasar serta diperlukan pivot yang serius dalam bisnis.

Fenomena pergeseran ini telah terjadi selama berbulan-bulan. Pada awalnya berdampak pada perusahaan teknologi publik lalu menuju ke perusahaan yang mendapatkan ronde pendanaan lanjutan, akhirnya menuju ke startup yang masih ada di tahap pendanaan awal.

Sejumlah startup unicorn juga menyadari mungkin mereka menjanjikan pertumbuhan terlalu pesat, memperkerjakan terlalu banyak orang atau percaya pada kemampuan mereka untuk menggalang dana di putaran berikutnya.

Berikut beberapa startup yang mengumumkan kebijakan PHK dalam beberapa waktu terakhir:

Robinhood
Robinhood memangkas sekitar 300 pegawai pada April. Alasan kebijakan itu dilakukan, karena perusahaan aplikasi investasi itu tidak mampu mengikuti akselerasi awal pandemi.

Selain PHK, Robinhood juga mengumumkan pendapatan Q1 tahun 2022 yang jauh di bawah ekspektasi. CEO Vlad Tenec mengatakan jumlah karyawan bertumbuh dari 700 pada 2019 menjadi hampir 3.800 di tahun 2021.

Setelah mempertimbangkan semua faktor ini dengan cermat, kami memutuskan bahwa pengurangan staf Robinhood ini adalah keputusan yang tepat untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan kecepatan kami, dan memastikan bahwa kami responsif terhadap perubahan kebutuhan pelanggan kami, tambahnya.

Cameo

PHK di Cameo terjadi berselang setahu sejak perusahaan menyandang status unicorn. Keputusan itu berdampak pada tim di semua organisasi, termasuk sejumlah anggota C-Suite.

CEO Steve Galanis mengatakan jumlah karyawan Cameo melonjak signifikan, dari 100 menjadi 400 orang selama lockdown pandemi. Namun perusahaan saat ini mengukur bisnis dengan tepat untuk mencerminkan realitas baru.

Thrasio

Thrasio juga diketahui menghentikan 30% karyawannya. Perusahaan brand agregator itu juga mengumumkan pergantian CEO.

Sebagai informasi, Thrasio berfokus pada investasi dan mengakusisi brand yang berjualan lewat platform Amazon.

Netflix

Netflix juga dikabarkan menutup staf editorial di perusahaan media miliknya Tudum. Padahal usianya baru 5 bulan dan Tech Crunch mengatakan 25 orang terdampak kebijakan ini. Namun perusahaan streaming itu memastikan Tudum tidak akan ditutup.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Tak Cuma di Silicon Valley, Startup RI Pernah PHK Pegawai


(npb)

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220531091552-37-343094/duh-badai-phk-startup-juga-terjadi-di-markas-google-ada-apa

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220531091552-37-343094/duh-badai-phk-startup-juga-terjadi-di-markas-google-ada-apa
Tokoh



Graph

Extracted

persons Badai,
companies ADA, Amazon, Dana, Google, Netflix,
topics lockdown,
products startup,
nations Amerika Serikat, Indonesia,
places DKI Jakarta,
cases PHK,
musicclubs APRIL,