Inflasi RI 2023 2-4 Persen, Sri Mulyani: Dinamika Sering Muncul Sangat Tiba-tiba

  • 31 Mei 2022 13:03:34
  • Views: 8

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memproyeksikan laju inflasi pada 2023 bergerak di kisaran 2-4 persen. Prediksi itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengacu pada Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF).

“Kami berpandangan asumsi inflasi 2023 yang berada pada kisaran 2-4 persen masih cukup realistis, meski kita memahami dinamika yang sering muncul secara sangat tiba-tiba, kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa, 23 Mei 2022.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah berusaha mengendalikan laju inflasi dengan memberikan subsidi, khususnya energi, untuk mempertahankan harga jual bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan listrik. Dengan subsidi BBM dan listrik, harga-harga energi tidak sepenuhnya naik akibat kenaikan harga global.

Sebelumnya, harga minyak dunia yang melonjak akibat kondisi geopolitik membuat tarif energi meningkat. Sri Mulyani pun menegaskan dalam kondisi seperti ini, APBN berperan sebagai shock absorber atau melindungi masyarakat agar daya belinya tidak tergerus.

 “Oleh karena itu, untuk tahun ini, kami meminta persetujuan DPR untuk menambah anggaran subsidi dan kompensasi yang nilainya diperkirakan di atas Rp 520 triliun, kata Sri Mulyani.

Kebijakan pengendalian inflasi turut ditempuh bersama Bank Indonesia (BI) melalui forum koordinasi yang kuat dan forum tim pengendali inflasi nasional baik di tingkat pusat maupun daerah. Menurutnya, upaya-upaya pengendalian inflasi tersebut telah berhasil menjaga inflasi Indonesia pada level yang relatif rendah dibandingkan berbagai negara.

Adapun inflasi juga didorong oleh peningkatan harga komoditas global. Sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, mengalami lonjakan inflasi hingga 8,4 persen. Lalu Inggris 9 persen dan Eropa di atas 7 persen.

Inflasi di berbagai negara emerging pun meningkat di atas 7-8 persen, bahkan double digit seperti Argentina mencapai 58 persen dan Turki 70 persen pada April 2022. Tekanan inflasi domestik turut terlihat, yakni pada April 2022 yang mencapai 3,5 persen. Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan inflasi Indonesia masih relatif lebih rendah dibandingkan berbagai negara maju maupun emerging lainnya.

ANTARA

Baca juga: Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Tidak Selalu Mulus dan Mudah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.


https://bisnis.tempo.co/read/1596815/inflasi-ri-2023-2-4-persen-sri-mulyani-dinamika-sering-muncul-sangat-tiba-tiba

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1596815/inflasi-ri-2023-2-4-persen-sri-mulyani-dinamika-sering-muncul-sangat-tiba-tiba
Tokoh



Graph