Pasar Hewan Tutup Dua Minggu Imbas Wabah PMK, Pedagang Sapi: Dapat Duit Dari Mana?

  • 31 Mei 2022 12:08:15
  • Views: 7

IDXChannel - Merebaknya wabah PMK, membuat sejumlah pedagang dan peternak sapi serta kambing di wilayah kabupaten Gunungkidul mengeluh. Sebab, dua pasar hewan terbesar di Kabupaten tersebut ditutup. 

Para pedagang beranggapan pemerintah tidak seharusnya menutup pasar tempat mereka mencari penghasilan. Karena masih ada kebijakan lain yang bisa ditempuh oleh pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran PMK tersebut.

Seperti yang diungkapkan oleh Mursih, pedagang sapi asal Gubugrubuh Kalurahan Getas Kapanewon Playen ini. Wanita ini mengalami kerugian cukup besar ketika pemerintah menutup dua pasar tempat biasa ia jualan.

Bagaimana tidak rugi saya ada 4 sapi dan pakannya harus terus diberi,terang dia, Selasa (31/5/2022). Kerugian yang ia tanggung memang cukup besar karena dua pasar tempatnya berjualan tersebut ditutup selama 2 Pekan. 

Sehingga dirinya harus menanggung biaya pakan selama 14 Hari lebih, agar sapi-sapi tersebut berat badannya tetap terjaga.

Di sisi lain, Mursih menyebut saat ini sebenarnya bertepatan dengan waktu favorit dari para pedagang. Karena banyak masyarakat yang berburu hewan ternak untuk persiapan Idul Qurban ataupun untuk mencukupi kebutuhan hajatan mereka.

Sekarang itu mau lebaran haji dan hajatan. Kan permintaan tinggi,papar dia. Mursih justru menanyakan seberapa bahayanya penyakit tersebut sehingga pasar hewan harus kembali di Lockdown. Karena sejatinya PMK tersebut merupakan penyakit yang sudah lama dan sudah mereka anggap sebagai penyakit biasa.

Bahkan para peternak ataupun pedagang sapi yang sudah memiliki cara jitu untuk menaklukkan penyakit tersebut. Dengan cara tradisional mereka membuatkan sambal bawang maka penyakit tersebut akan hilang dan sapi kembali sehat.

Kenapa harus ditutup. Kan ada kebijakan lain,terangnya. Menurutnya pasar tidak perlu ditutup namun petugas memang harus lebih ketat lagi menyeleksi sapi-sapi atau kambing yang masuk ke dalam pasar. Setiap sapi yang masuk harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu dari para petugas dan jika ditemukan maka sapi tersebut tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam pasar.

Pedagang sapi yang lain, Karmoto juga meminta pemerintah untuk tidak menutup dua pasar terbesar di wilayah kabupaten Gunungkidul tersebut. Selain uang mereka tidak bisa berputar penutupan pasar tersebut juga membuat mata pencaharian mereka hilang.

Kalau ditutup dapat duit dari mana. Padahal angsuran jalan terus, banyak 'nyumbang' untuk hajatan wong sekarang musim hajatan. Wis-wis ajur (sudah-sudah, hancur), keluh lelaki asal Dusun Banyubening, Kalurahan Bejiharjo Kapanewon Karangmojo ini.

Tak hanya itu, kini dirinya juga tidak bisa mencari sapi untuk memenuhi pesanan warga terutama untuk hari raya Idul Qurban. Ia mengaku sudah ada 50 masjid yang menghubunginya untuk mencarikan sapi, namun ia belum bisa memenuhinya.

Ia mengaku sudah mendapat pesanaan sekitar 80 ekor sapi dan puluhan kambing. Ia mengaku kesulitan mencukupinya karena dua pasar terbesar di Gunungkidul ditutup. Tak hanya itu, pasar hewan di Pracimantoro wonogiri juga ditutup.

Saya baru ada 15 ekor terus saya beli di mana. Sana (Praci) tidak boleh masuk ke sini. Sini tidak boleh keluar,keluhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Peternakan akhirnya memutuskan menutup pasar hewan di Siyonoharjo Playen dan Munggi Semanu menyusul ditemukannya 6 ekor sapi yang diduga terjangkit PMK. Dua pasar tersebut akan ditutup selama 2 pekan mulai tanggal 2 Juni 2022 mendatang.

(SAN)


https://www.idxchannel.com/economics/pasar-hewan-tutup-dua-minggu-imbas-wabah-pmk-pedagang-sapi-dapat-duit-dari-mana

Sumber: https://www.idxchannel.com/economics/pasar-hewan-tutup-dua-minggu-imbas-wabah-pmk-pedagang-sapi-dapat-duit-dari-mana
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, MNC,
topics haji, lockdown,
places JAWA TENGAH,
cities Gunungkidul, Wonogiri,
animals Kambing, Sapi,