Jakarta: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan persyaratan haji bagi jemaah 65 tahun hanya diperuntukkan penyelenggaraan tahun 1443H/2022 M. Namun, syarat tersebut bisa diperpanjang untuk tahun selanjutnya atau diubah seperti semula, yakni tanpa batasan umur.
 
Yaqut menuturkan informasi tersebut diperolehnya saat bertemu Menteri Urusan Haji Arab Saudi. Dia mengungkapkan apabila syarat tersebut diperpanjang, akan merugikan jemaah asal Indonesia. Sebab, jemaah haji Indonesia banyak yang berusia lanjut.
 
Menteri Urusan Haji Arab Saudi menjawab aturan yang dibuat tahun ini, maka untuk tahun ini dan tentu kita juga berharap ketentuan pembatasan umur ini akan berubah, ucap Yaqut dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Senin, 30 Mei 2022.
Yaqut berharap pelaksanaan haji tahun ini berjalan lancar sehingga menjadi patokan dan pembuktian untuk tahun-tahun selanjutnya bahwa pemerintah Indonesia mampu dalam membina jemaah. Kita ingin pelaksanaan haji tahun ini menjadi benchmark (tolok ukur) pelaksanaan haji tahun depan, kata dia.
 
Baca: Penyebab Biaya Penyelenggaraan Haji 2022 Naik hingga Rp1,5 Triliun
 
Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto mengatakan misi haji tahun 1443 H/2022 M sangat krusial karena akan menjadi tonggak untuk meyakinkan Pemerintah Arab Saudi bahwa Indonesia mampu dan berhasil dalam membina, melayani, dan melindungi para jemaah haji pada tahun ini. Sehingga keberhasilan haji tahun ini akan sangat menentukan pada penyelenggaraan haji pada tahun mendatang.
 
Oleh karena itu persiapan menjadi sangat penting. Selain itu sesuai RPH akan dilakukan pemberangkatan awal kloter I dari Tanah Air menuju Madinah Arab Saudi, maka perlu mendengar dari Kementerian Agama terkait, aspek perlindungan, pelayanan, persiapan jemaah haji, ujar Yandri.
 

(DEV)

https://www.medcom.id/nasional/politik/GNlWVamK-pembatasan-usia-jemaah-haji-diharapkan-tak-berlaku-tahun-depan