JawaPos.com – Kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia semakin tinggi. Otoritas Jasa Keuangan mencatat pertumbuhan jumlah investor di pasar modal meningkat signifikan. Khususnya selama masa pandemi Covid-19.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menuturkan, jumlah investor ritel di pasar modal mencapai 8,62 juta. Jumlah tersebut meningkat 15,11 persen year-to-date (YtD).

“Didominasi kaum milenial atau usia di bawah 30 tahun sebanyak 60,29 persen dari keseluruhan jumlah investor, katanya akhir pekan lalu.

Hoesen menyebutkan, Jawa Timur memiliki potensi emiten dan investor yang besar dan dioptimalkan. Baik melalui pemanfaatan pasar modal sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan usaha maupun tempat berinvestasi yang aman, nyaman, dan tepercaya.

“Sampai 28 April lalu, jumlah investor pasar modal di Jawa Timur tumbuh 14,64 persen YtD. Dari 996.574 SID (single investor identification) pada akhir 2021 naik menjadi 1.142.505 SID, tuturnya.

Untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi daerah, lanjut Hoesen, pihaknya mengeluarkan POJK Nomor 57/POJK.04/2020. Peraturan tersebut berisi tentang penawaran efek melalui layanan securities crowdfunding (SCF).