Presiden ingin memastikan bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 dilaksanakan sesuai jadwal dan tepat waktu reguler lima tahunan, ujar Ketua KPU Hasyim Asy'ari selepas bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 Mei 2022.
Menurut Hasyim, Jokowi juga menyampaikan ingin masa kampanye dipersingkat supaya lebih efisien. Cara itu diyakini bisa mencegah potensi kekisruhan di masyarakat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam hal ini, presiden dan KPU memiliki pandangan sama. Titik temunya adalah kampanye pada durasi 90 hari. Ini juga nanti akan berimplikasi kepada proses-proses pengadaan dan distribusi logistik, terutama surat suara dan formulir, tutur dia.
Baca: Parpol Disarankan Melakukan Pendaftaran Lebih Awal
Presiden akan mengerahkan seluruh aparat negara guna mendukung kelancaran proses produksi dan distribusi logistik sampai ke tempat pemungutan suara (TPS). Terutama, logistik utama, berupa surat suara, formulir pemungutan suara, serta rekapitulasi hasil penghitungan suara.
Beliau berharap agar logistik kepemiluan ini sebisa mungkin diutamakan produk dalam negeri supaya pemilu ini yang sering kita sebut 'dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat' juga terasa betul untuk menggairahkan situasi ekonomi di Indonesia, ucapn Hasyim.
Menurut Hasyim, Kepala Negara juga memerintahkan sejumlah menteri terkait mendukung penuh KPU. Utamanya, mengenai anggaran, personel, juga logistik.
Hasyim menambahkan Jokowi meminta KPU selalu berhati-hati dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemilu. Jangan sampai aspek teknis menjadi isu-isu politik yang tidak terkendali. Misalnya, topik tentang pendaftaran pemilih, tata kerja penyelenggaraan pemilu, proses pemungutan suara sampai rekapitulasi dan penetapan hasil pemilu secara nasional.
(AGA)
Pati 3 Maret 1973.jpg)
