CIANJUR, AYOBANDUNG.COM -- Ketua PCNU Kabupaten Cianjur, KH Choirul Anam tidak paham dugaan kecurangan dalam Konferensi NU ke XVIII Cianjur 2022, karena proses berjalan secara demokratis.

“Saya tidak paham yang dipersoalkan mengenai dugaan adanya kecurangan yang dilontarkan, terang KH Choirul Anam pada Ayobandung.com, Senin 30 Mei 2022.

Persoalan yang dia baca di sejumlah media massa, yakni pertama adanya suara yang hilang dari pihak KH Dadang Farid. Sementara dia mengatakan, tidak mungkin suara hilang begitu saja, karena banyak saksi.

 Baca Juga: Gaji ke 13 PNS 2022 dan Pensiunan Naik 50 Persen dan Cair Tanggal Ini? Cek di Sini

“Tidak mungkin, kalau dilihat dari jumlah suara kan pas, Kiai Dadang 15 dan Kiai Deden 16, satu abstain. Total suara itu semuanya 32, jadi pas, terangnya.

Begitupun suara abstain, KH Choirul Anam yang biasa disapa Aang Anam menyebut kalau memang ada dua nama berarti tidak sah alias gugur alias abstain.

“Kan aturannya tidak boleh ada dua nama, jadi pimpinan sidang menyatakan tidak sah, katanya.

Baca Juga: Oppo Reno 7 sampai Oppo Reno 8, Ini 18 HP Oppo Terbaru sepanjang Mei 2022

Mendengar alasan tersebut, Dedi Suherli perwakilan dari KH Dadang Farid menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan tersebut.

“Kalau memag dalam pemilihan itu di putaran pertama, saya setuju, tapi kalau dua nama saja pada putaran dua, itu disahkan kepada suara Kiai Dadang, tegasnya.