Riset: Keran Ekspor CPO Dibuka Lagi, Saham Emiten Sawit Menggeliat (3)

  • 29 Mei 2022 18:06:53
  • Views: 13

IDXChannel – Setelah hampir sebulan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mencabut kebijakan larangan ekspor minyak sawit (CPO) serta turunannya pada 23 Mei lalu. Hal tersebut pun disambut positif oleh pelaku pasar, tercermin lewat apresiasi harga kontrak berjangka (futures) CPO dan saham emiten sawit.

Bursa Derivatif Malaysia melaporkan, harga komoditas sawit tumbuh sebesar 4,2 persen sepanjang pekan pasca larangan ekspor CPO dicabut.

Selain itu, sejumlah saham emiten sawit terbesar di Tanah Air terpantau naik pada 20 Mei lalu setelah pemerintah mengabarkan untuk membuka kembali keran ekspor.

Persentase peningkatan saham tertinggi pada 5 besar perusahaan sawit dalam negeri diraih oleh DSNG dengan angka mencapai 7,14 persen. Kemudian disusul oleh AALI (5,94%), SIMP (4,08%), SSMS (2,61%), dan SMAR (1,42%).

width=618

Sumber: Tim Riset IDX Channel, RTI, Mei 2022

Menurut analisa Founder WH Project, Wiliam Hartanto, kenaikan saham emiten CPO berkat kabar dicabutnya kebijakan tersebut sejalan dengan fundamental kinerja keuangan yang memuaskan hingga kuartal pertama tahun 2022.

Emiten Grup Astra AALI, misalnya, mencatakan laba bersih sebesar Rp514,09 miliar di kuartal I-2022. Angka ini naik 34,97 persen dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp380,88 miliar.

Dalam laporan keuangan AALI di keterbukaan informasi BEI, pendapatan bersih tumbuh 30,8 persen menjadi Rp6,581 triliun yang ditopang penjualan minyak sawit mentah dan turunannya Rp5,708 triliun, atau tumbuh 26,67 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp4,503 triliun.

“Secara teknikal AALI telah mengkonfrimasi pola bullish flag pada harga Rp12.175, terakumulasi cukup besar dalam sepekan terakhir, estimasi target penguatan pada Rp13.400-Rp14.000, rekomendasi buy, stop loss jika harga menurun di bawah Rp12.175, jelasnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (23/5/2022).

Selain itu, DSNG juga mengalami kenaikan laba bersih sebesar 110 persen yoy pada kuartal pertama tahun ini, yakni sebanyak Rp209 miliar.

Volume perdagangan DSNG stabil dan terjadi penguatan masih menguji resistance pada harga Rp605, rekomendasi buy dengan target pada harga Rp700 dan stop loss jika menurun di bawah Rp525.

Lebih lanjut, WIliam juga merekomendasikan untuk membeli saham SIMP karena sepanjang 2021 lalu, perusahaan Grup Salim tersebut telah menunjukkan pertumbuhan 320 persen yoy dengan laba bersih sebesar Rp984 miliar.

Secara teknikal tren sideways SIMP dalam area Rp472-Rp525, rekomendasi buy dengan target Rp525 dan Rp600 (jika mampu breakout), stop loss jika harga menurun di bawah Rp472, jelas William.

Menguat dalam Sepekan

Sementara, pada penutupan perdagangan Jumat (27/5), harga saham kelima saham di atas cenderung menguat.

Harga saham SMAR naik 1,02%, AALI menguat 1,88%, SIMP terapresiasi 0,40%. Kemudian, saham DSNG stagnan di Rp560/saham dan SSMS juga stagnan di Rp1.260/saham.

Selain kelima saham tersebut, saham emiten CPO lainnya, seperti TAPG, LSIP, dan BWPT secara berturut-turut ditutup menghijau 2,91%, 2,90%, dan 1,30%. Harga saham Grup Bakrie UNSP dan saham JAWA serta TBLA pun masing-masing menguat 0,85%, 0,66%, dan 0,62% pada Jumat.

Secara umum, kinerja harga saham CPO utama cenderung positif dalam sepekan belakangan, dipimpin oleh saham CSRA yang melejit 15,22% dan SSMS yang melompat 9,57%.

Sebelumnya, demi mengatasi tingginya harga minyak goreng dalam negeri, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menetapkan kebijakan pelarangan ekspor CPO dan turunannya pada 28 April lalu. Larangan ekspor tersebut turut berdampak terhadap industri sawit nasional.

Selain itu, harga saham emiten CPO pun sempat merosot pascakebijakan pelarangan ekspor sawit diwacanakan oleh pemerintah pada Jumat, 22 April lalu.

Namun, pergerakan saham baru terlihat pada Senin, 25 April setelah tertunda di akhir pekan. Pada 25 April, data RTI mencatat terjadi penurunan harga saham pada kelima emiten sawit terbesar Tanah Air. Adapun kisaran penurunannya sebesar 3,17 persen hingga 6,25 persen. (ADF)

Sumber: Tim Riset IDX Channel, 2022

Periset: Melati Kristina


https://www.idxchannel.com/market-news/riset-keran-ekspor-cpo-dibuka-lagi-saham-emiten-sawit-menggeliat-3

Sumber: https://www.idxchannel.com/market-news/riset-keran-ekspor-cpo-dibuka-lagi-saham-emiten-sawit-menggeliat-3
Tokoh





Graph

Extracted

persons Hartanto, joko widodo,
companies Bakrie Group, MNC,
topics ekspor,
products CPO,
nations Indonesia, Malaysia,
musicclubs APRIL,