Disayangkan sampai saat ini bibit Aglaonema yang jumlahnya ratusan ribu pohon masih diimpor dari luar negeri, kata Ma'ruf saat membuka kontes nasional aglaonema nusantara di Jakarta, Minggu, 29 Mei 2022
Ia meyakini potensi di dalam negeri sangat memungkinkan apabila ada upaya-upaya untuk mengembangkannya. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu dari negara di Asia yang memiliki spesies Aglaonema yang bervariasi, serta penghasil Aglaonema hybrid yang berkualitas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pemerintah berharap agar para petani Aglaonema ini dapat berkembang maju, sehingga kebutuhan setiap bulan, sekitar 600 ribu pohon, yang masih impor dapat kita penuhi. Terlebih dengan dukungan iklim tropis di Indonesia, ungkap dia.
Baca: Wapres: UMKM Harus Jeli Memanfaatkan Platfrom Digital
Menurutnya, selain memiliki potensi ekonomi yang besar, pembudidayaan berbagai tanaman hias demi menjaga kelestariannya. Bahkan, menurut dia, Indonesia seharusnya bisa mengekspor tanaman ini ke mancanegara.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat ekspor tanaman hias mengalami pertumbuhan hingga 98 persen atau mencapai lebih dari USD17 juta pada 2021. Seiring dengan tren tanaman hias yang semakin tinggi peminatnya, diperlukan adanya dorongan untuk terus mengembangkan usaha tanaman hias, baik untuk memenuhi pasar di dalam negeri maupun mancanegara.
Wapres menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM pengembangan inovasi, serta kolaborasi lintas sektor khususnya dalam pendampingan kepada petani Aglaonema.
Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan juga tidak kalah penting untuk memajukan sektor ini, di antaranya untuk keperluan pelatihan dan pendampingan kepada para petani hias Aglaonema, ucap dia.
(AGA)