Sumber air yang minim membuat petugas kewalahan memadamkan api yang semakin membesar, kata Kepala Pelaksana BPBD, Irfandi, Minggu, 29 Mei 2022.
Irfandi menuturkan puluhan personel gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, dan BPBD dibantu masyarakat telah terjun ke lokasi untuk melakukan upaya pemadaman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kebakaran sudah terjadi sejak Senin, 24 Mei. Awalnya hanya 7 hektare dan kemarin sudah ditemukan titik baru lagi seluas 13 hektare. Saat ini kami sedang melakukan upaya pemadaman di titik lokasi lahan yang terbakar, terang dia.
Ia melanjutkan selain sumber air yang langka, jalan menuju lokasi lahan yang terbakar juga tak dapat dilalui armada pemadam. Tim hanya mengandalkan mesin pompa air manual untuk memadamkan api.
Selain itu, BPBD juga berupaya membuat penyekatan di titik tertentu agar api tak menyebar ke lokasi yang belum terbakar.
Baca juga: Karhutla di Nagan Raya Meluas hingga 20 Hektare
Upaya pemadaman yang sudah dilakukan sejak beberapa hari kemarin sudah mencapai 95 persen. Sementara untuk lokasi baru berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi awal sedang dilakukan upaya pemadaman, jelasnya.
Sebelumnya, Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang melanda Kabupaten Nagan raya, Aceh, meluas hingga 20 hektare. Ada titik api baru yang ditemukan di wilayah tersebut sehingga mengakibatkan api kian meluas yakni, lahan terbakar pada titik pertama seluas 7 hektare, kemudian lahan terbakar pada titik kedua seluas 13 hektare.
Nagan Raya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, dibantu prajurit TNI dan Polri masih berjibaku memadamkan api Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla). Penambahan personel dilakukan guna mempercepat proses penyekatan api agar tidak semakin meluas.
Guna mempercepat upaya penanganan, sebanyak 105 petugas gabungan dikerahkan. Akses jalan yang kian terbatas untuk menjangkau titik api membuat petugas berupaya mencari jalur alternatif. Mereka kini fokus memadamkan di beberapa titik agar tidak mendekati permukiman warga.
Akses yang jauh tidak bisa dilakukan pemdaman karena keterbatasan air, kalau untuk sumber mata air kita lakukan pembersihan di titik-titik air terdekat, kalau hari ini kita bersihkan, besok sudah bisa pakai karena air itu bercampur dengan lumpur, imbuhnya.
(MEL)