YKMI Keberatan, Menkes Tak Jalankan Putusan MA soal Vaksin Halal

  • 27 Mei 2022 22:07:00
  • Views: 9


Putusan itu memerintahkan Pemerintah untuk menjamin kehalalan jenis vaksin yang digunakan untuk Covid-19.

Tapi Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin, diduga tak mematuhi Putusan MA itu dengan menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1149/2022 Tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.


Atas terbitnya Keputusan Menkes tersebut, YKMI langsung melayangkan Keberatan administrasi yang dikirimkan Jumat, 27 Mei 2022.

Keberatan itu, menurut Amir Hasan, kuasa hukum YKMI, merupakan mekanisme yang diatur dalam UU No 30/2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.

“Keputusan Menkes itu, bukti tidak mematuhi Putusan MA, kata Amir dalam keterangan tertulis, Jumat (27/5).

Alasan keberatan itu dilayangkan, karena Keputus Menkes itu menetapkan tentang jenis vaksin yang digunakan untuk covid-19 masih menggunakan vaksin yang non halal.

“Sementara perintah Putusan MA, mewajibkan pemerintah menjamin kehalalan vaksin, ini jelas pembangkangan eksekutif pada yudikatif, bisa chaos negara ini, paparnya lagi.

Diketahui, dalam Keputusan Menkes tersebut, menetapkan jenis vaksin PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, CanSino Biologics Inc, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Johnson and Johnson, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc. and BioNTech, Sinovac Biotech Ltd., dan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical Co., Ltd.


“Vaksin halal yang dimasukkan sangat sedikit sekali, vaksin non halalnya lebih banyak, ini jelas mengelabui umat Islam, demikian Amir Hasan menandaskan.

https://politik.rmol.id/read/2022/05/27/535071/ykmi-keberatan-menkes-tak-jalankan-putusan-ma-soal-vaksin-halal

Sumber: https://politik.rmol.id/read/2022/05/27/535071/ykmi-keberatan-menkes-tak-jalankan-putusan-ma-soal-vaksin-halal
Tokoh



Graph

Extracted

persons Johnson,
companies AstraZeneca, Moderna, Novavax, Pfizer Inc, Sinovac,
ministries Kemenkes, MA,
religions Islam,
events vaksinasi,
products vaksin,
nations Republik Rakyat Cina,
cases covid-19,