PSIP: Moeldoko Masuk Radar Kombinasi Militer-Sipil

  • 27 Mei 2022 22:02:37
  • Views: 9

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, makin banyak nama yang mencuat sebagai bakal Calon Presiden (Capres). Baik nama yang dipaparkan lembaga survei ataupun nama yang bakal diusung oleh partai politik. Nama-nama yang berlatar belakang dari militer-sipil menjadi trending yang banyak diminati oleh publik.

Peneliti Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta Nazar EL Mahfudzi, kombinasi militer sipil tidak terlepas dari elektabilitas berdasarkan lembaga survei nasional Paramater Politik yang menyaakan kombinasi latar belakang militer-sipil paling diminati publik 30,2 persen dibanding sipil-sipil 26,1 persen.

Karena itu, mengacu pada elektabilitas tersebut, jika kombinasi militer-sipil diminati, maka calon berlatar militer lain seperti, Andika, AHY, Gatot Nurmantyo dan Moeldoko masih memiliki peluang untuk mampu bersaing dengan Prabowo menempati posisi teratas dengan 23,1persen, kata Nazar EL Mahfudzi dalam keterangannya, Jumat (27/5).

Khusus Moeldoko, lanjut Nazar, terdapat tiga lembaga survei menguatkan Moeldoko maju capres. Pertama, Direktur Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia (Rispenindo) George Kuahaty, Moeldoko pernah menjabat sebagai Panglima TNI di era kepemimpinan Presiden SBY.

Berita Terkait : Pilpres 2024, Andika Dan BG Diramal Jadi Kuda Hitam

Pria 64 tahun itu juga dipercaya sebagai KSP pada periode pertama Presiden Jokowi, dan kembali ditunjuk pada periode kedua.

Kedua, Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei yang mengungkapkan sejumlah tokoh yang dinilai publik memiliki kemampuan meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi.

LSN menemukan fenomena menarik yaitu ditemukannya fakta di lapangan Kepala Staf Presiden ini mulai kokoh di 10 besar elektabilitas capres 2024.

Menurut George, dari hasil survei LSN, elektabilitas Moeldoko merupakan murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik, tuturnya.

Berita Terkait : Komitmen Jaga NKRI, Moeldoko Diapresiasi Milenial

Ketiga, hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) pada tahun 2022 juga melakukan rilis raihan angka Moeldoko jauh meninggalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Panglima TNI tersebut masuk 5 besar peraih elektabilitas tertinggi.

Masih menurut Nazar, fakta ini terjadi karena Moeldoko berasal dari Jawa dengan nama yang cukup mudah menjadi populer dan memiliki potensi yang sama besarnya untuk berada di jajaran eksekutif negara. Hanya saja, Moeldoko tidak mempunyai Partai Politik untuk melakukan kaderisasi dari pemilih daerah yang belum berjalan optimal.

Moeldoko berasal dari Jawa dengan nama yang cukup mudah menjadi populer dan memiliki potensi yang sama besarnya untuk berada di jajaran eksekutif negara. Hanya saja tidak mempunyai partai politik untuk melakukan kaderisasi dari pemilih daerah yang belum berjalan optimal, ungkapnya.

Ditambahkan Nazar, dalam poltik aliran sebagai tokoh militer Jawa dan muslim, Moeldoko mampu menjalankan birokrasi pemerintah yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Berita Terkait : Pilpres 2024, NU Jangan Cuma Jadi Follower

Nazar menyebut, presiden Indonesia yang hampir selalu beretnis Jawa, disebabkan dominasi pemegang suara yang berada di pulau terpadat di Indonesia ini.

Alhasil, jumlah penduduk yang amat besar ini harus diwakili sosok seorang pemimpin yang sebagian besar ada di Jawa, ketika bicara tentang politik identitas budaya dan agama, maka alasan dominan pemimpin militer lebih stabil dalam kepemimpinan nasional 2024, pungkasnya. ■


https://rm.id/baca-berita/nasional/126057/pilpres-2024-psip-moeldoko-masuk-radar-kombinasi-militersipil
 

Sumber: https://rm.id/baca-berita/nasional/126057/pilpres-2024-psip-moeldoko-masuk-radar-kombinasi-militersipil
Tokoh















Graph

Extracted

persons Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, joko widodo, Moeldoko, Prabowo, Susilo Bambang Yudhoyono,
companies ADA,
ministries TNI,
organizations Muhammadiyah, NU,
religions Islam,
topics Capres 2024, NKRI, Pilpres 2024,
products Pancasila,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
cases korupsi, nepotisme,