Elshinta.com - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, bersama Kasdam I/BB, Brigjen TNI Purwito Hadi Wardhono, Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Sumut, Direskrimsus dan Kabid Humas Polda Sumut, meninjau posko satgas terpadu PMK, Besitang, Langkat.

Setibanya di Posko Satgas Terpadu PMK, Kapolda Irjen Panca beserta rombongan disambut Plt Bupati Langkat Syah Afandin, Kapolres Langkat AKBP Danu Pungkas Totok, Dandim 0203/Langkat Letkol Inf. Wisnu Joko Saputro, Kapolres Aceh Tamiang AKBP Imam Asfali serta Dandim 0117/Aceh Tamiang Letkol Czi Alfian Rachmad Purnamasidi.

Ditempat itu terlihat Kapolda Sumut mengecek distribusi ternak sapi  baik yang datang dari Aceh ke Sumatera Utara maupun sebaliknya. Gimana kondisi sapinya sehatkan?. Ada buktinya surat sehatnya dari dinas kesahatan, tanya Irjen Panca kepada pemilik sapi yang hendak mengantarkan sapinya dari Aceh ke Langkat. Oh ini pak ada bukti surat kesehatannya. Kondisi sapi saya dalam kondisi sehat, jawab pemilik sapi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Jumat (27/5). 

Irjen Panca mengatakan, didirikannya posko satgas terpadu di perbatasan Sumut-Aceh tepatnya di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat sebagai upaya mencegah penularan PMK terhadap hewan ternak. Personil yang bertugas di posko satgas terpadu akan membatasi dan mengecek setiap pergerakan hewan ternak untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku, katanya.

Menurutnya, dengan cara meminimalisir pergerakan hewan ternak sebagai salah satu langkah upaya dalam menangani penularan serta melockdown desa-desa di Sumatera yang terjadi wabah PMK. Berdasarkan data yang diterima kurang lebih ada 2.400 ekor hewan ternak yang terpapar PMK dimana 1.300 ekor diantaranya sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan sisanya masih dalam proses penyembuhan, tuturnya.

Panca menambahkan, Polda Sumut bersama Pemerintah Provinsi Sumut dalam menangani wabah PMK terus berkoordinasi lintas sektor termasuk dengan Pemerintah Provinsi Aceh. Kita mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perdagangan hewan ternak untuk melengkapi dengan surat kesehatan. Semua boleh dilakukan tetapi harus dilengkapi dengan surat kesehatan. Baik itu penyembelihan atau lainnya maupun pergerakan hawan dari satu daerah ke daerah lainnya wajib tunjukkan surat kesehatan hewan, pungkasnya