Petugas pengelola pasar hewan Sibreh, Muhammad Akmal mengatakan, penutupan tersebut sudah dilakukan sejak Selasa, 24 Mei 2022, guna memutus mata rantai penularan virus PMK di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Pasar hewan di Pasar Sibreh ditutup sementara karena tingginya kasus penyebaran virus PMK di Aceh Besar yang sudah mencapai 438 kasus, kata Akmal, Jumat, 27 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: 52 Ternak Terpapar PMK, Semua Pasar Hewan di Nganjuk Ditutup
Akmal menerangkan, jumlah tersebut tersebar di 12 kecamatan di Aceh Besar, dengan rincian 411 ekor terdapat pada sapi, 27 kasus pada Kerbau, 7 ekor sapi mati dan 7 ekor lainnya di potong paksa.
Penutupan pasar hewan Sibreh mengingat banyak kasus PMK di Aceh besar, sapi-sapinya di beli dipasar hewan tersebut. Dalam sebulan ini ada 10 kasus PMK yang ditemukan pada sapi yang dijual di pasar Sibreh, ujarnya.
![Kasus](https://cdn.medcom.id/images/library/images/IMG-20220525-WA0118.jpg)
Akmal menjelaskan, instruksi penutupan sudah dua minggu lalu diberitahukan oleh Pemkab Aceh Besar. Namun, pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan penutupan pasar hewan di Aceh Besar dilakukan.
“Belum tahu sampai kapan akan ditutup, karena semuanya tergantung hasil evaluasi di lapangan, jika nantinya terjadi fluktuasi penyakit dilapangannya masih tinggi, tingkat wabahnya belum steril masih terus tumbuh maka belum bisa dibuka dulu dan untuk keputusannya ada pada Bupati, Sekda dan Kadis Pertanian, jelasnya.
(ALB)