Jakarta, CNBC Indonesia - Indika Energy mengumumkan kolaborasi terbarunya dengan Alpha JWC Ventures dan Horizons Ventures berupa investasi bersama di Ilectra Motor Group (IMG), perusahaan yang bergerak di bidang kendaraan bermotor roda dua listrik.

Pertama kali diumumkan melalui paparan publik Indika Energy pada 20 Mei 2022, IMG adalah investasi pertama Alpha JWC Ventures dan Horizons Ventures di sektor kendaraan listrik.

IMG sendiri didirikan untuk memfasilitasi kemitraan dan membangun tidak hanya merek sepeda motor listrik. Perusahaan disiapkan untuk ekosistem pendukung motor listrik lain yang masih sangat baru, termasuk infrastruktur kendaraan listrik (EV) yang akan dibangun kolaborasi lebih lanjut dengan jaringan kemitraan.

Untuk mencapai itu, IMG mengumpulkan US$7,5 juta (sekitar Rp 109 miliar) dari Alpha JWC Ventures dan Horizon Ventures dan US$ 7,5 juta lainnya dari tambahan investasi ekuitas Indika Energy.

Secara total, IMG akan mengumpulkan USD 15 juta untuk mempercepat perjalanan pengembangannya yang dimulai lebih dari setahun yang lalu.

Sebagai perusahaan investasi yang terdiversifikasi, kami menargetkan pendapatan non-batubara meningkat menjadi 50% pada 2025. Tidak hanya itu, melalui IMG, kami akan mendukung target pemerintah untuk mencapai 3,2 juta unit kendaraan listrik roda dua pada 2035, kata Purbaja Pantja, Direktur dan Group Chief Investment Officer di Indika Energy, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (27/5/2022).

Indika Energy, katanya, sangat antusias untuk bermitra dengan Alpha JWC Ventures dan Horizons Ventures yang merupakan salah satu investasi modal ventura pertama di Indonesia di sektor ini.

Indonesia merupakan pasar yang subur dengan potensi besar untuk kendaraan roda dua listrik (E2W).

Negara ini disebut memegang penetrasi kepemilikan kendaraan roda dua tertinggi di dunia, sekitar 42%, berdasarkan jumlah kendaraan yang dimiliki per 100 penduduk. Dan Indonesia merupakan pasar terbesar ketiga untuk kendaraan roda dua secara umum dengan 6 juta sepeda motor terjual setiap tahunnya.

Selain itu, pasar E2W diproyeksikan akan tumbuh sangat cepat karena harganya sebanding dengan produk non-E2W yang ada dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah, selain peran aktif pemerintah dalam mendorong energi terbarukan.

[Gambas:Video CNBC]

(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)