Malang (beritajatim.com) – Agenda Musra (Musyawarah Rakyat) merupakan keputusan final dari Rakernas V Projo di Balkondes Ngargogondo Borobudur Magelang, Minggu (22/5/2022) pekan lalu.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Dalam Rakernas, juga menggali, merespon, menyerap, mendengarkan dan merekam aspirasi suara rakyat tentang siapa pemimpin yang diinginkan dan di idolakan untuk menggantikan pelanjut Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Menanggapi hal ini, Ketua Kominfo Dewan Pimpinan Daerah Projo Jawa Timur, Azhari Hasan mengatakan, kriteria calon Presiden idola masyarakat tidak boleh kaleng-kaleng.

“Pelanjut Jokowi nantinya harus benar-benar berpihak pada perbaikan nasib rakyat. Dan bukan kepentingan segelintir orang dan kelompoknya, itulah yang dicari Projo Jatim, tegas Azhari, Jum’at (27/5/2022).

Azhari mengatakan, pekan lalu kami turun kebawah (roadshow), bertatapan langsung dengan masyarakat seperti di pangkalan tukang becak, warung kopi, PKL alun-alun, pasar rakyat, pasar modern seperti mall dan lembaga-lembaga di pelosok desa untuk menggali siapa sosok idola calon Presiden akan datang dan apa yang diharapkannya.

“Kami melakukan roadshow ke beberapa daerah tapal kuda dan mataraman terkait nama-nama capres yang yang sudah popular di media-media cetak atau online, kepada mereka kami ajukan beberapa pertanyaan juga menanyakan alasannya, ungkap Azhari.

Azhari menuturkan, simpel saja pertanyaannya tentang siapa calon Presiden yang akan dipilih nanti dan apa alasannya, alhasil banyak spontanitas disitu mayoritas masyarakat menjawab Pak Ganjar Pranowo dengan alasan mereka sudah kenal, itu saja.

Azhari melanjutkan, masyarakat yang ditemui, ketika ditanya kira-kira memilih siapa calon Presiden besok 2024? mayoritas spontan merespon nama Ganjar. “Pak Ganjar, itu pak! kenapa Pak Ganjar mereka menjawab sudah kenal dan sudah tahu. Mereka mengenal Pak Ganjar Pranowo, kenal karena sudah sering di omongin oleh orang-orang dan juga tahu dari medsos twitter, facebook, tik tok, ujarnya.

Azhari menuturkan, dari hasil pengumpulan data, masyarakat Jawa Timur ditanya calon yang lain seperti Prabowo mereka menjawab Pak Ganjar saja. Sementara nama Puan Maharani, mereka juga menjawab tetap nama Ganjar dengan alasan, Pak Ganjar orangnya merakyat, mirip dengan Pak Jokowi gayanya.

“Alasan mereka simple, Pak Ganjar mirip Jokowi, merakyat. Ada juga mengatakan pak Ganjar booming, tanpa ragu mereka jawab itu, beber Azhari.

Azhari menambahkan, meski nama Ganjar Pranowo disukai masyarakat, Projo Jatim secara prinsip “ojo kesusu dan tidak terburu-buru meskipun hasil roadshow menjawab Ganjar Pranowo. Dimana Pra Musra, konfirmasi atau konfrontir di awal di akar rumput itu sangat penting.

“Faktanya itu dilapangan, Ganjar Pranowo mayoritas disukai masyarakat. Apakah Projo Jatim putuskan mendukungnya, proporsional saja nanti, wait and see dulu lah, ini kan roadshow random access dan hasil observasi verbal dengan para ketua cabang-cabang Projo di daerah, tegas Azhari.

Azhari membeberkan, Presiden di Rakernas tegas “ojo kesusu. Artinya, Projo Jatim akan step by step. Pertama akomodir serapan aspirasi-aspirasi hasil roadshow. Kedua, Musra DPD akomodir cabang. Ketiga, keputusan dan diputuskan oleh Ketua Umum DPP Projo, bulatnya nanti ada ada Ketum Projo bersama Dewan Pembina.

“Roadshow juga di daerah kekalahan itu, seperti Sampang dan Pacitan. Masyarakat masih mendominasi Pak Ganjar Pranowo. Meskipun kami tahu ke depan masih ada dinamika politik. Ya, monggo kita lihat bersama perkembangan di lapangan, semua bisa merubah itu, Azhari mengakhiri. (yog/kun)