IDXChannel - Kebijakan pelonggaran aturan Covid-19 di Indonesia, menuai beragam opini publik. Salah satunya, adanya anggapan Indonesia masuk fase endemi di bulan September.

Mendengar hal tersebut, Dr. Muhammad Fajri Adda’I, dokter relawan Covid-19 dan edukator kesehatan mengatakan bila perlalihan fase endemi ke pandemi, masih melihat perkembangan Covid-19. Mengingat aturan lepas masker saat ini merupakan uji coba (trial and error) beberapa bulan kedepan.

Mungkin saja, tidak ada yang tidak mungkin. Melihat lihat sebulan, dua bulan kedepan seperti apa perkembangannya (Covid-19), ujar Dr Fajri dalam akun Instagram pribadinya @drfajriaddai, Jumat (27/5/2022)

Dalam kesempatan yang sama, ia menjelaskan jika situasi aturan melepas masker di luar ruangan, bukan tanda Covid-19 sudah hilang. Kemudian Indonesia sudah siap masuk endemi, dia mengatakan belum. 

Namun, adanya survei serologi (antibodi) salah satu, jadi landasan pemerintah memberlakukan aturan itu. Melihat perkembangan kasus pascalebaran atau libur panjang kemarin, kenaikan kasus tidak signifikan atau terkendali.

Kalau dibilang, saya belum. Cuman sudah bagus ya alhamdulillah. Dan memang bahwa terbukti survei antibodi yang dilakukan kemarin melibatkan puluhan ribu orang sekitar 99 persen terbentuk kekebalan tubuh, semoga bener-bener terbukti bermanfaat tidak menyebabkan kasus meningkat, katanya

Sekadar informasi, update kasus aktif nasional, tidak bertambah dan angka kumulatifnya masih dikisaran 3 ribu kasus atau tepatnya 3.011 kasus (0,0%). Sementara, pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), per hari ini bertambah 246 kasus terdiri 230 kasus transmisi lokal dan 16 PPLN.

Sehingga angka kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif tercatat sejak kasus pertama, hingga hari ini mencapai 6.053.670 kasus. Kemudian, angka vaksinasi dengan penerima vaksin ke-1 bertambah 68.335 sehingga totalnya sudah melebihi angka 200 juta atau 200.084.080 orang. Sedangkan, vaksinasi ke-2 bertambah 88.476 dengan totalnya melebihi 167 juta atau 167.156.856 orang.

(SAN)