Ingin Berinvestasi di Saham atau Sukuk? Simak Tipsnya

  • 27 Mei 2022 11:04:51
  • Views: 6

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Program Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti memberi tips berinvestasi di saham dan sukuk. Seperti diketahui pemerintah membuka masa penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 sejak 25 Mei 2022 hingga 16 Juni 2022.

Sebagai investasi, diketahui SBR011 adalah Surat Berharga Negara Ritel yang memberikan keuntungan berupa kupon atau imbal hasil. Besarnya 5,5 persen.

Sementara itu, sejumlah emiten menebar dividen. Di antaranya PTBA atau PT Bukit Asam Tbk yang membagikan 100 persen labanya untuk dividen, senilai Rp 7,9 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Esther memberi dua tips bagi Anda yang ingin berinvestasi di saham, surat berharga negara dan atau sukuk. Pertama, dengan memilih saham blue chip atau sukuk yang jelas dan harus mengidentifikasi risikonya.

Tips investasi saham dan sukuk yaitu yang pertama pilih saham blue chip atau sukuk yang jelas dan kedua harus identifikasi risikonya, kata Esther dalam pesan tertulis kepada Tempo, Kamis 26 Mei 2022.

Ia mengatakan kondisi perekonomian saat ini berisiko tinggi untuk bermain investasi jangka pendek. Maka dari itu Esther mengimbau untuk memilih perusahaan yang fundamentalnya bagus.

Kalau saham biasanya high risk dan high return jika pemain jangka pendek. Makanya pilih saham dari perusahaan yang fundamentalnya bagus. Misalnya lihat jumlah aset perusahaan itu, tingkat profit, prospek produk perusahaan tersebut, jumlah liquiditynya, kata dia.

Esther menyampaikan untuk sukuk, pemain disarankan untuk memilih yang jelas berapa tingkat suku bunganya, tingkat pengembaliannya, berapa lama jangka waktunya. Dibanding saham, maka sukuk lebih low risk tapi low return, ujarnya.

Ia pun juga menyarankan agar tidak memasukkan semua telur pada satu keranjang. Yang berarti portofolio investasi harus dibagi.

Jangan semua ditaruh di saham. Tapi dibagi di tabungan, saham, deposito, sukuk, emas, bitcoin dan jenis portofolio investasi yang lain, ungkapnya.

Untuk sukuk jangka panjang, Esther menyarankan agar para pemain menaruhnya minimal 5 tahun. Kalau saham, tergantung performa saham tersebut, kalo prospek saham itu bagus maka sebaiknya jangka panjang, kata dia.

Sebalinya jika performa emiten saham tersebut kurang bagus, maka berinvestasi secara temporer. Buy and sell jangka pendek, kata dia.

Baca Juga: RUPST Merck Setujui Pembagian Dividen Rp 107,5 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.


https://bisnis.tempo.co/read/1595542/ingin-berinvestasi-di-saham-atau-sukuk-simak-tipsnya

Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1595542/ingin-berinvestasi-di-saham-atau-sukuk-simak-tipsnya
Tokoh

Graph

Extracted

companies Google,
bumns PT Bukit Asam,
ngos INDEF,
products bitcoin, emas, SBN,
places DKI Jakarta,