Jutaan Orang RI Transaksi Non-Tunai Perdana di Ekosistem GoTo

  • 27 Mei 2022 10:07:24
  • Views: 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mengungkapkan GoTo memiliki andil besar dalam memperluas inklusi keuangan di Tanah Air.

Saat ini, akses kepada keuangan digital dinilai sangat diperlukan di Indonesia mengingat jutaan masyarakat masih tergolong unbanked (tidak memiliki layanan perbankan) dan underbanked atau underserved (tidak sepenuhnya menggunakan layanan perbankan).

Riset LD FEB UI pada 2021 yang berjudul Peran GoTo Financial (GTF) terhadap Inklusi Keuangan Indonesia Tahun 2021 menemukan ekosistem keuangan digital yang dibangun GoTo berhasil membantu masyarakat unbanked dan underbanked untuk lebih mudah mengakses layanan keuangan formal.

Riset menunjukkan 1 dari 4 konsumen Indonesia yang belum pernah terekspos jasa perbankan sekarang memakai layanan perbankan setelah menggunakan layanan pembayaran digital GoPay. Selanjutnya, GoPay menjadi gerbang pembuka akses keuangan digital; 60% UMKM dan 46% konsumen pertama kali bertransaksi non-tunai dengan GoPay.

CEO GoTo Andre Soelistyo, di Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss, mengatakan untuk mengatasi kesenjangan inklusi keuangan, masyarakat dibawa masuk ke dalam inklusi digital lebih dulu.

Seiring dengan upaya pemerintah Indonesia dalam membangun infrastruktur digital, meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas, perusahaan seperti GoTo pun hadir, dan kini , dengan sarana digital, kelompok masyarakat yang sebelumnya underserved oleh ekonomi sektor formal dapat menjadi bagian dari inklusi keuangan, kata Andre dalam siaran resmi, Jumat (27/5/2022).

CeoFoto: Dok Goto
Ceo GoTo Andre Soelistyo

Dia menambahkan teknologi mampu mendukung adanya inklusi keuangan. Pasalnya platfrom dari perusahaan digital, termasuk GoTo, mampu menyediakan rekam jejak transaksi yang dapat digunakan penyedia jasa untuk menciptakan produk keuangan yang inklusif.

Para pedagang atau mitra pengemudi kami awalnya tidak memiliki rekam jejak keuangan; dengan menjadi bagian ekosistem GoTo dan bertransaksi secara digital mereka kini memiliki rekam jejak. Dengan rekam jejak transaksi tersebut, para pedagang dan mitra pengemudi kami dapat mengakses layanan keuangan lain seperti simpanan, pinjaman produktif, asuransi, dan lainnya, jelasnya.

Dengan demikian, ekosistem kami membantu mereka meningkatkan pendapatan serta memberikan kesempatan para pedagang dan mitra pengemudi mengakses layanan keuangan serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Selain partisipasinya di Pertemuan Tahunan WEF, pada Senin (23/5) Andre juga menjadi salah satu pembicara dalam sesi Deepening Digital Growth in The New Economic Landscape (Memperdalam Pertumbuhan Digital dalam Lanskap Ekonomi Baru) dalam rangkaian Indonesia Pavilion.

Sebagai catatan, per 30 September 2021, layanan GoTo didukung lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar dan lebih dari 14 juta pedagang terdaftar. Tim Peneliti LD FEB UI memaparkan bahwa pada 2021, ekosistem Gojek dan GoTo Financial diperkirakan berkontribusi 2% terhadap PDB Indonesia atau sekitar Rp 249 triliun, naik 60% dari 2019-2020.

CeoFoto: Dok Goto

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Bayar SPP Bisa Lewat Warung Mitra Tokopedia, Simak Caranya!


(rah/rah)

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220527092509-37-342178/jutaan-orang-ri-transaksi-non-tunai-perdana-di-ekosistem-goto

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220527092509-37-342178/jutaan-orang-ri-transaksi-non-tunai-perdana-di-ekosistem-goto
Tokoh



Graph

Extracted

persons Andre Soelistyo,
companies Gojek, Gopay, GoTo, Tokopedia,
institutions Universitas Indonesia,
products UMKM,
nations Indonesia, Swiss,
places DKI Jakarta,
brands Apple,