AKURAT.CO, Mantan Menko Ekonomi era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli menuturkan bahwa utang pemerintah ke BUMN jauh lebih besar dari surplus BUMN.
Hal ini bakal memperberat APBN untuk menopang utang negara. Rizal Ramli menuturkan jika dibayarkan semua tagihan BUMN maka Indonesia bisa defisit.
Lho kok utang pemerintah ke BUMN jauh lebih besar dari surplus APBN Begitu tagihan BUMN dibayarkan,, defisit deh, kata Rizal Ramli, lewat akun twiiternya, yang dikutip, Kamis (26/5/2022).
baca juga:
Lho kok utang pemerintah ke BUMN jauh lebih besar dari surplus APBN Begitu tagihan BUMN dibayarkan,, defisit deh https://t.co/wZ6ntNiZkU
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) May 24, 2022
Dalam tangkapan layar yang dibagikan Rizal Ramli, terlihat total utang pemerintah terhadap BUMN senilai Rp174,42 triliun.
Dimana terbesar adalah Pertamina Rp96,53 triliun. Kemudian PLN Rp48 triliun, dan disusul pupuk Indonesia sebesar Rp17,1 triliun.
Ada beberapa BUMN juga yang pemerintah memiliki hutang hingga total Rp174,42 triliun.
Jika dibandingkan dengan surplus APBN Indonesia pada 2022 sekitar Rp103,1 triliun, maka memang pemerintah bakal tak mampu membayar semuanya alias defisit.
Seperti diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi APBN hingga April 2022 mengalami surplus Rp103,1 triliun atau 0,58 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Kondisi surplus terjadi karena pendapatan negara tercatat Rp853,6 triliun dan belanja negara mencapai Rp750,5 triliun. Keseimbangan primer dari APBN per April 2022 juga tercatat surplus hingga Rp220,9 triliun. Karena kondisi surplus tersebut, pembiayaan turun menjadi Rp142,7 triliun.