Indonesiainside.id, Jakarta – Pelabuhan Mariupol telah sepenuhnya dibersihkan dari ranjau dan kembali beroperasi normalnya, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Rabu (25/5).

“Langkah-langkah untuk membersihkan ranjau dan demiliterisasi pelabuhan Mariupol – dibebaskan dari militan Ukraina – di Republik Rakyat Donetsk [DPR], telah selesai dan pelabuhan telah kembali ke kegiatan operasional regulernya, katanya dilansir Kantor Berita Tass.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada hari Selasa bahwa spesialis dari Armada Laut Hitam dan insinyur lapangan telah menyelesaikan pekerjaan mereka untuk membersihkan zona ranjau di pelabuhan laut Mariupol. Lebih dari 12.000 alat peledak dan senjata yang ditinggalkan oleh militan Ukraina ditemukan dan dilumpuhkan.

Personel Rusia juga telah membersihkan kanal pendekatan dan area perairan internal dari kapal yang tenggelam dan hambatan navigasi lainnya, selain demiliterisasi pelabuhan. Insinyur lapangan Rusia juga telah membersihkan ranjau pantai Laut Azov yang berdekatan dengan pelabuhan Mariupol.

Operasi militer Rusia di Donbass
Situasi di garis pertempuran di Donbass meningkat pada 17 Februari. Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) melaporkan pemboman paling masif oleh militer Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, yang merusak infrastruktur sipil dan menyebabkan korban sipil.

Pada 21 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pengakuan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Rusia mengakui republik Donbass sesuai dengan konstitusi DPR dan LPR dalam batas-batas wilayah Donetsk dan Lugansk pada awal 2014.

Presiden Rusia Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada 24 Februari bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass, dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus di Ukraina. Pemimpin Rusia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, mencatat bahwa operasi itu ditujukan untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.(Nto)