PIKIRAN RAKYAT – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hingga kini masih menjadi ancaman baru. Pasalnya, kasusnya sudah ditemukan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya telah menyiapkan produksi vaksin untuk cegah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Bersama tim pakar lainnya, Kepala Pusvetma Surabaya Edi Budi Susila menyebutkan pengembangan vaksin tersebut akan dilakukan dengan metode kultur jaringan untuk membuat vaksin inaktif (Killed Vaccine).

Vaksin PMK tersebut merupakan jenis vaksin yang mengandung virus yang dimatikan terlebih dahulu dengan suhu panas, radiasi, atau bahan kimia.

Baca Juga: Kurikulum Terus Berubah, Siswa 'Tampar' Presiden dan Mendikbud: Mungkin Ini Sebab Pendidikan Kita Kurang Maju

Edi mengungkapkan bahwa proses mematikan virus dilakukan untuk membuat virus tetap utuh, namun tidak dapat dan memiliki kemampuan untuk berkembang biak kembali.

Lebih lanjut, ia menyampaikan sebelum vaksin PMK selesai, para peternak atau penjual hewan ternak bisa melakukan pencegahan dengan meningkatkan imunitas hewan ternak dengan memberikan vitamin.

Ia juga menyarankan untuk mencuci mulut hewan ternak dengan larutan Natrium Klorida (NaCL), membersihkan kandang dengan disinfektasi setiap pagi dan sore.

Baca Juga: Pertamina dan PLN Tumbang, Said Didu: Menteri BUMN Tak Pernah Ngotot Perjuangkan BUMN